Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Berhenti, Untuk Berlari

Seorang teman pernah berkata bahwa keputusan gue meninggalkan zona nyaman adalah hal yang luar biasa. Ketika teman lainnya takut untuk meninggalkan tempat ternyaman mereka, gue seperti pelopor untuk beberapa teman lainnya mengambil jalan yang hampir sama.  Tidak ada jaminan bahwa kehidupan yang gue perjuangkan akan lebih baik nantinya, tapi bukankah Tuhan menjanjikan balasan yang sepadan untuk hamba yang mengubah nasibnya? Gue bukan muslim yang islami-islami banget, tapi gue yakin bahwa segala niat baik akan berbuah baik. Memang prosesnya panjang dan melelahkan, karena begitulah seni dalam menjalani hidup. Toh pada kenyataannya gue semakin kuat karena sering ditempa.  Biar orang lain taunya gue berhenti untuk beberapa macam rutinitas yang gue jalanin beberapa tahun kebelakang, dan biar juga mereka terkejut akan kabar larinya gue di kehidupan yang “semoga” lebih baik nantinya.

Jumat Berkah

Bukan hanya Jumat, gue selalu berharap bahwa setiap hari atau bahkan setiap detik merupakan berkah dari Allah. Tapi sayangnya, di hari Jumat ini gue sudah menangis dari pagi. Karena melihat VT tentang hilangnya Eril (anak pertama Ridwan Kamil). Gue pernah menulis keresahan ini di blog beberapa hari lalu. Intinya, sudah seminggu Eril tidak kunjung ditemukan di sungai Aare Swiss, akhirnya keluarga melepas dengan ikhlas dan mengumumkan bahwa Eril telah meninggal tenggelam. Tidak ada yang pernah siap menghadapi kehilangan, terlebih di usia yang masih begitu muda dan sosok Eril diyakini sebagai orang baik yang dapat meneruskan ayahnya sebagai pemimpin. Tapi, bukannya kita selalu diingatkan bahwa orang baik selalu punya waktu yang lebih cepat untuk menghadap Allah SWT?  Terlepas dari itu, sampai jenazah belum ditemukan masih terbersit harapan meskipun kecil semoga ada keajaiban yang masih ditunggu-tunggu. Namun sebagai pembelajaran dari kasus ini, tetaplah fokus menjadi manusia baik . Karena