Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014
Gambar
Dibawah hujan sore ini, aku membiarkan tubuhku basah kuyup. Mengikhlaskan apa yang harus turun, merelakan gigi bergemeretak karena kedinginan. Melepaskan pikiran negatifku yang takut sakit kalau hujan-hujanan. Sengaja ku pelankan laju kendaraanku untuk menikmati bulir hujan, sambil mendengarkan lagu yang terdengar dari handphoneku. Terkadang, membiarkan hal yang seharusnya terjadi lebih menenangkan. Tanpa harus mengeluh ini dan itu. Tidak semua hal yang kita harapkan bisa terjadi. Walaupun Tuhan selalu memberikan jalan untuk kita mewujudkan harapan, namun ada saja harapan yang belum tentu baik untuk kita. Sehingga Tuhan tidak mengijinkan kita mencapai harapan tersebut. Berbicara tentang harapan, hujan adalah salah satu waktu terbaik untuk memanjatkan harapan. Sekecil apapun itu, harapan tetaplah harapan. Satu-satunya hal yang harus dimiliki oleh setiap orang. Karena ketika seseorang sudah hancur lebur hidupnya, terlebih "hatinya". Hanya harapan yang membuatnya dapa

Long Weekend~

Gambar
Akhirnya bisa pulang jugaaaaaa. Long weekend kemaren gue sempet pulang, untungnya kantor juga libur di hari kejepit tanggal 26. Gue pulang hari kamisnya, tanggal 25. Ugh, kirain udah nggak macet. Ternyata ENG-ING-EEEEEEENG!! 7jam berdiri didalem bus. Fix nggak jongkok apalagi duduk selama perjalanan. Sempet ditawarin duduk juga sih sama penumpang yang ternyata adik kelas gue di SMA. Tapi udah kepalang nanggung mau turun. Jadi gue tolak dengan sopan penawaran tersebut. Emang yaa, yang namanya mencapai sesuatu itu butuh perjuangan. Dan setelah berjuang selama 7jam berdiri, gue bisa ketemu keluarga di rumah. Hmm, worth it lah kalo akhirnya begini mah. Besoknya kakak gue baru pulang karena alasan satu dan lain hal. Udah nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata deh gimana bahagianya anak perantauan pulang ke rumah. Walaupun kegiatan sama kaya di kos, tapi rasanya bedaaaa. Becanda sama adek, rebutan game, makan masakan mama, denger omelan mama, liat bapak kerja. Itu semua merupakan kebahag

Lolos Dari Penipuan!

Gambar
Dua minggu terakhir gue sibuk nyari info lowongan kerja. Iya, gue berniat buat pindah kerja. Niatnya sih gitu, tapi Allah berencana lain. Berkali-kali gue kirim CV dan lamaran, berkali-kali juga gue dapet balesan dari komplotan penipu. Buat yang bernasib kaya gue lagi cari kerjaan, waspadalah waspadalah. Banyak banget perusahaan abal-abal yang pasang iklan di media online. Nah itu, gue cuma bermodalkan internet aja cari info loker. Pokoknya ini juga sekalian sharing aja sih. Kalo perusahaan yang bales surat lamaran kita via sms dan meminta biaya itu jelas-jelas penipuan. Dan hari ini adalah penipuan kesekian yang gue terima di dua minggu terakhir. Kemarin-kemarin sih standard aja nipunya. Masih via sms atau kadang email. Biasanya gue cek dulu keabsahan perusahaan atau alamatnya lewat mbah google. Kali ini gue hampir aja terdampar di pulau seberang. Soalnya email yang gue dapet tadi pagi tuh lumayan meyakinkan dengan lampiran surat resmi PT yang gue tuju. Sebut saja PT Chevron. Widiw

Kata Orang Ini Hari Ibu

"Kata orang ini hari ibu. Buatku hari ibu setiap hari.  Kata orang ibu itu malaikat di dunia. Buatku ibu itu bidadari di dunia.  Kata orang ibu yang baik tak pernah marah. Buatku ibu yang baik adalah ibu yang memarahi anaknya karena peduli.  Kata orang ibu yang hebat bisa membagi waktunya dengan pekerjaan. Buatku ibu yang hebat akan memilih full-time bersama anak-anaknya.  Kata orang ibu adalah segalanya. Buatku ibu lebih dari segalanya." "Selamat hari ibu mah. Maaf dede belum bisa banggain mama. Tapi dede bangga punya ibu kaya mama. Dede sayang mama. Maaf kalo dede cuma bisa nunggu moment kaya gini buat ngucapin sayang. Tapi percaya deh kalo mama sama bapak adalah nama yang tidak pernah absen dari doa dede." Begitulah isi sms yang aku kirimkan tadi pagi ke nomor mama. Beberapa menit kemudian. Sms balasan dari mama. "Makasih sayang.. Atas ucapannya yang buat mama jadi tersentuh, kalian adalah anak mama yang paling romantis diantara anak-anak yang la

Event #Selfie @HijabAlila (lanjutan)

Gambar
Lanjut ngebahas event #Selfie Hijab Alila. Acara ramai seperti biasanya, didatangi ribuan muslimah dari berbagai kota. Muslimah-muslimah calon surga itu dengan antusias berdesakkan menuju ruangan tempat diselenggarakan. Masya Allah, gue yang sedang proses belajar ini kadang ngerasa kecil. Ngerasa nggak ada apa-apanya. Melihat ada beberapa muslimah yang dateng jauh-jauh buat acara ini. Setelah mengantri dari jam 7, pintu pun akhirnya dibuka. Dan gue bareng temen baru gue (Yuli dan Dini) lari-lari buat rebutan dapet bangku paling depan. Haha kocak emang, walaupun pada pake gamis tetep aja jangan ditanya gimana ganasnya para muslimah lari-lari :D Satu persatu bintang tamu bergiliran naik ke stage, berbagi kisah Hijrah dan makna Selfie menurut mereka. Seperti tema event kali ini. Bintang tamu pertama itu mba Sarah VI. Beliau berkisah tentang pengalaman hijrahnya yang didukung putrinya. Malah yang lebih mengejutkan, putrinya yang bernama Ayesha-lah yang sering menegur kalo mamanya dand

Event #Selfie @HijabAlila

Gambar
Alhamdulillah masih dikasih kesempatan buat ikutan lagi acaranya  +Hijab Alila Ini adalah kali kedua gue ikut dari tujuh event yang pernah Alila selenggarakan. Setiap launching produk baru, Alila emang selalu bikin event. Tujuannya bukan cuma buat jualan, tapi buat sharing dan berbagi ilmu sama narasumber yang datang. Narasumber yang setiap acara pasti ada ust.  +Felix Siauw Wuih itu mah saat yang ditunggu-tunggu sama para hadirin semuanya. Heu. Buat ikutan event itu gue bergelut dengan batin gue ("bergelut"). Huft, gimana enggak bergelut coba. Eventnya hari minggu, hari dimana jadwal gue kuliah. Gue tau event itu dari Oktober dan galau. Galau mau ikutan enggak yaa?! Jujur dari event yang pernah gue datengin, gue nggak berburu produknya. Gila, gue nggak kuat ngantrinya cuy -_- Gue fikir "ah, kalo mau beli produknya nanti-nanti juga bisa, walaupun harus melewatkan diskon yang telah disediakan (OH NOOO!)" Gue dapet banyak ilmu, dapet kisah inspiratif dari nar

Dekat Di Hati

Dering telefonku membuatku tersenyum di pagi hari Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi Entah mengapa aku merasakan hadirmu di sini Tawa candamu menghibur saatku sendiri Aku di sini dan kau di sana Hanya berjumpa via suara Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa Meski kau kini jauh di sana Kita memandang langit yang sama Jauh di mata namun dekat di hati Dering telefonku membuatku tersenyum di pagi hari Tawa candamu menghibur saatku sendiri Aku di sini dan kau di sana Hanya berjumpa via suara Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa Meski kau kini jauh di sana Kita memandang langit yang sama Jauh di mata namun dekat di hati Aku di sini dan kau di sana Hanya berjumpa via suara Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa Meski kau kini jauh di sana Kita memandang langit yang sama Jauh di mata namun kau dekat di hati Jarak dan waktu takkan berarti Karena kau akan selalu di hati Bagai detak jantung yang kubawa kemanapun kupergi Meski kau kini j
Gambar
tanpa direncanakan rindu itu tetap ada. tanpa diharapkan rindu itu tetap terasa. ah, menyesakkan memang mengingat rindu ini hanya akan terbalas dengan kata rindu lagi. yang aku harapkan bukan itu, tapi kita dapat bertemu. jauh sebelum aku mengenalmu, aku bukanlah si perindu yang hebat. kini, malah sebaliknya. aku lemah dengan kerinduanku sendiri. beberapa hari ini rasanya ada yang kurang, iya.. kurang kamu. padahal sebelumnya kapanpun aku ingin bertemu, kamu akan dengan sigap meluncur menemuiku. tidak ada hal istimewa yang kita lakukan saat itu, tapi dengan kamu semua terasa lebih dari cukup.
Gambar
Melepas lalu merindu. Itu pasti. Terlebih perpisahan ini bukan karena sebuah pertengkaran atau perdebatan kecil. Namun karena ada sesuatu yang harus dikejar, dicapai. Pagi ini aku mengantarkannya pergi dari kota ini. Kota tempat dimana kita dua tahun lalu bertemu, lalu saling jatuh hati. Tidak ada tangis, hanya ada senyum tipis melepas kepergiannya. Bukan karena aku tidak sedih, melainkan beberapa hari terakhir aku sudah terlalu lelah menghabiskan ratusan lembar tisu menyeka air mata yang susah terhenti. Tidak tau bagaimana bersikap romantis, tapi dia selalu tau membuatku tertawa. Tidak selalu ada disampingku setiap saat, tapi tau kapan dia harus datang atau pergi. Tidak ada kesempurnaan didalam dirinya, namun dia bisa menempatkan diri dan mencoba melengkapi. Tidak ada kepura-puraan dari dirinya, itu hal yang paling aku suka. Menjadi diri sendiri, itu hal yang selalu dia ajarkan. Dengannya, aku menemukan tempat untuk kembali dan berhenti mencari.

Kebetulan Yang Terencana

Lagi. Gue ngalamin kaya gini. Hal ini berawal beberapa bulan terakhir, tepatnya gue lupa dari kapan. Tapi gue ngerasa selalu ada hal yang berkaitan setelah gue ngomongin topik tersebut atau cuma sekedar denger. Mungkin udah banyak kejadian, tapi cuma beberapa yang gue inget banget dalem memori gue. Pertama soal film AADC. Yaps, Ada Apa Dengan Cinta. Selama belasan tahun film itu tayang di bioskop dan sampai tayang di tv, gue nggak pernah nonton dengan seksama. Bisa jadi karena usia gue yang emang masih kecil, jadi nggak terlalu suka sama ceritanya. Tapi setelah gue gede akhirnya gue udah mulai lupa kan sama film itu. Sampe pada suatu ketika gue kepengen nonton film itu di Youtube, dan pas banget ada full movie-nya. Gue nonton akhir-akhir bulan Oktober. Pertama kalinya gue nonton film itu dari awal sampe akhir. Dan ternyata gue suka. Hhh, telat banget yaa baru suka film itu setelah berapa belas tahun lalu tayang. Seperti kebanyakan anak gahol (gaul), gue update nonton AADC di Path. Ngg

Melepaskan

Gambar
Melepaskan seseorang demi untuk mewujudkan sesuatu bukanlah kesalahan. Terlebih dia adalah orang yang kamu anggap istimewa dalam hidupmu. Tidak selamanya kamu selalu berdiri berdampingan bersamanya. Ada kalanya kamu berpisah, melepaskan sejenak genggaman tangannya, memberikan pelukan perpisahan padanya.  Melepaskan seseorang bukanlah perkara mudah. Terlebih dia yang menemani hari-harimu selama ini. Menjadi bahu tempatmu bersandar, berbagi cerita sambil tertawa lepas dan melupakan kepenatan sejenak bersamanya. Ini bukan soal tega atau tidak tega. Jahat atau tidak. Ditinggalkan atau meniggalkan. Tapi demi sebuah alasan yang sebenarnya untuk kepentingan berdua. Saat-saat bersamanya adalah hal yang tidak pernah terasa membosankan. Ingin bertemu lagi dan lagi setiap harinya. Terlepas membicarakan topik penting atau hanya sekedar saling berdiam dengan aktivitas masing-masing. Itu sudah cukup. Berat, memang.  Sedih, sudah pasti.  Bukan soal sebentar atau lama. Ta

Desember (Lagi)

Gambar
Tidak terasa sudah bulan Desember lagi. Tanpa kita sadari, ada banyak hal yang kita lakukan di sebelas bulan terakhir. Tapi rasanya, ini terlalu cepat. Waktu berjalan tanpa bertanya apakah aku sudah siap menghadapi hal besar lainnya yang akan meghadang didepan. Tahun ini aku memasuki fase hidup baru. Selain kuliah, aku mulai bekerja di salah satu perusahaan berita online terkenal di indonesia. Memang sih statusku masih menjadi karyawan magang. Hidupku sedikit banyak pastinya berubah. Dulu yang tidak pernah galau karena gajihan telat turun, sekarang aku mulai mengenal perasaan itu. Bangun pagi, berangkat dan pulang kantor. Menghadapi jalanan macet ibukota, dan menggerutu sebal seperti kebanyakan orang lainnya. Tahun ini, bayangan Tugas akhir mulai menghantui. Sibuk cari judul, sibuk cari bahan, sibuk copy sana-sini #eh. Hhh, tanggung jawab satu persatu mulai berdatangan. Usia yang tidak lagi muda, kewajiban yang sudah menunggu diselesaikan sampai mimpi yang deadline waktunya mulai be