Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

27

Gambar
  Ketika menulis ini, secara resmi gue menginjak usia 27 tahun. Selamat ulang tahun! Seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada perayaan dan tidak ada perasaan berbeda. Yang ada, gue mendapati kado tak terlupakan seumur hidup gue. Hebatnya, kado ini merupakan sapaan langsung dari Tuhan kepada gue. Dengan memberikan "sedikit" tragedi di pagi yang cerah tepat di hari ulang tahun gue. Ketika tragedi itu terjadi (a.k.a kecelakaan motor yang menyebabkan luka ringan di tubuh dan sepeda motor yang gue kendarai), gue merasa sedih. Bahkan bisa dibilang sangat sedih dan kecewa. Pertanyaan "kenapa?" kemudian mendadak bearanak pinak. "Kenapa kecelakaan ini harus terjadi pada gue?" "Kenapa kecelakaan ini terjadi tepat di ulang tahun ke-27 gue?" "Kenapa kecelakaan ini menghambat, bahkan membatalkan niat baik gue bertemu keluarga di rumah?" "Kenapa kecelakaan ini terjadi saat gue benar-benar dalam posisi tidak ada uang simpanan?" "Kenapa

2020 Adalah Tahun Paling...

Gambar
  Belum genap 1 tahun di 2020, tapi rasanya perasaan terlalu sering dicampur aduk. Tapi sayangnya, lebih banyak rasa duka yang terjadi di tahun ini. Covid-19 menghancurkan semua rencana-rencana dan harapan baik. Bukan hanya itu, Covid-19 sekarang terasa lebih dekat karena sudah mengambil salah satu teman gue di tempat kerja.  Baru kemarin gue mendapat kabar salah satu teman ini sedang kritis, kemudian semalam ramai di grup kalau teman gue ini meninggal. Penyakit bawaan diabetes yang memperparah kondisi tubuhnya, tapi ini terlalu cepat. Gue tidak bisa menjabarkan bagaimana perasaan gue saat ini. Kabar duka ini terlalu bertubi-tubi, tapi yang pasti gue seperti menjadi batu sesaat tidak bisa menangis atas kabar duka tersebut. Order jahitan bapak dan ibu yang sepi karena Covid, cerita beberapa teman yang harus PHK dari tempat kerja, kelabilan perasaan gue terhadap seseorang dan tragedi lainnya Tahun 2020 memberi banyak pelajaran tentang kehilangan dan keikhlasan. Lebih tepatnya dipaksa bel

Bekerja di Perusahaan Asing

Gambar
Sebetulnya ini adalah keresahan yang sudah lama gue rasakan. Keresahan sebagai pengendara motor yang tidak konsisten mengisi bensin di pombensin mana saja. Gue sudah cukup lama dan sering mengamati ini. Ketika gue mengisi bensin di Pertamina (which is merk Indonesia) dibandingkan gue mengisi bensin di Shell ataupun Total (yang mana kedua pom tersebut milik asing).

Semua Orang Berjuang di Hidupnya Masing-masing

Gambar
pic by : Google Di pagi yang cerah dan kemacetan ibukota seperti biasanya, gue bergegas pergi ke kantor. Sebenarnya kejadian ini sudah berlalu hampir seminggu yang lalu, tapi gue merasa harus menuliskan pengalaman ini, di blog ini. Di salah satu perempatan lampu merah jalan menuju kantor, ada satu angkot yang berhenti di tempat yang tidak seharusnya dan agak mengganggu laju sebuah mobil. Pengendara motor di depan gue berteriak menyuruh supir angkot untuk segera maju agar si mobil itu bisa lewat dan tidak menyebabkan kemacetan, walau sebetulnya pada saat itu jalanan tidak begitu macet. Kemudian supir angkot yang diteriaki kemudian meneriaki balik pengendara motor di depan gue.

<\3

Gambar
Untuk hati yang tersakiti di saat yang seharusnya penuh ruang untuk memaafkan, bukannya kamu sadar bahwa menggantungkan harap kepada manusia adalah kepastian yang menyakitkan? Kamu sudah tau betul bagaimana manusia bertindak seolah dirinya menjadi orang yang paling di setiap keadaan.

Meracau Tengah Malam

Gambar
Okeh, waktu menunjukkan pukul 01.03 dan gue masih belum ngantuk. Hari ke-19 gue di rumah, dan ini merupakan rekor terlama gue berada di rumah semenjak gue merantau ke Jakarta 8 tahun lalu. Awal WFH gue bisa menikmati untuk lebih memanjakan diri gue dan mengembalikan hobi lama gue yakni nulis dan baca novel. Ada waktu buat nonton drakor lagi, nonton YouTube, nonton film yang belum sempet gue tonton dan berbagai alasan membuat gue nyaman yang punya hobi rebahan tiap weekend.

Itaewon Class is Daebak

Gambar
Okeh, kemarin gue baru menyelesaikan serial drama Itaewon Class yang bener-bener kelasssss. Setelah beberapa tahun gue vakum dan "gak punya" waktu buat nonton series, akhirnya gue memutuskan untuk nonton Itaewon Class karena nongol terus di home Netflix. Here we go... 1. Itaewon Class itu beda, ceritanya nggak menye-menye drama tapi yaaa kisah haru tentang hubungan antara orang tua dan anaknya dapet banget. Asli, gue adalah orang yang lemah banget kalo nonton atau baca cerita tentang keluarga atau persahabatan. Walaupun ada cerita cintanya dan menurut gue porsinya sedikit serta menyedihkan (iya, seperti cinta yang dipendam selama belasan tahun atau cinta yang akhirnya ngga bisa bersatu) tapi ngga membuat gue sedih sama sekali. Mungkin hati gue udah jadi batu buat urusan cinta, wkwk.

Semoga Semuanya Lekas Baik-Baik Saja

Gambar
Pandemi ini membuat jeda pada kehidupan Hiruk pikuk dan lalu lalang Klakson kendaraan yang bising Polusi udara yang semakin parah Serta kesombongan manusia yang merasa berkuasa atas segalanya

Namanya Rindu

Gambar
Namanya rindu Dia menjelma menjadi serpihan rasa khawatir Karena sebuah jeda yang terlalu lama untuk bertemu

Terimakasih Sudah Pernah Berjuang

Gambar
Mungkin memang kebersamaan kita harus lekas diakhiri. Kamu tidak layak mendapatkan perhatianku, dan aku tidak layak mendapatkan pengorbananmu. Kita sama-sama menginginkan, tapi tidak dengan semesta. Lalu kita bisa apa? Saling memaksakan untuk tetap bersama nyatanya semakin menyulitkan. Kamu terluka, aku pun sama. Semakin lama kita memupuk perasaan ini hanya akan membuatku mati perlahan. Bagaimana tidak? Kamu menjadi bagian di diriku, menjadi nafas semangatku dan detak jantung irama bahagiaku.

Sepasang Manusia Batu

Gambar
Percayalah, tidak ada yang baik-baik saja dari sebuah perpisahan. Apalagi banyak lagu yang kita dengar berdua saat sepeda motor melaju kencang menuju rumahku. Kamu, menjadi bagian indah dalam kisahku. Dan kepergianmu, menjadi bagian menyakitkan dalam hidupku. Entah tangis pecah keberapa kali ketika aku harus mengakui bahwa hidupku tidak lagi seimbang. Bagaimana bisa seimbang, kalau bahagiaku saja ada di dalam dirimu. Bukan berlebihan, tapi begitulah adanya.

Akankah Kesepian Membunuhku?

Gambar
Jarum jam berdetik Jantung berdetak Burung di luar berkicau Suara lalu lalang kendaraan terdengar Hidup seperti tidak hidup lagi sekarang Sejak aku kehilanganmu

#DiRumahAja Karena Covid-19

Gambar
Ngga pernah terbersit dalam benak gue bisa ada di kondisi seperti sekarang. Sendirian, himbauan untuk #DiRumahAja dan #SocialDistancing menjadi alasan setiap orang harus punya alasan buat keluar rumah. Virus yang bermula dari Kota China khususnya Wuhan, sekarang sudah sampe di Indonesia. Sampai saat ini, ratusan orang yang terpapar, puluhan yang meninggal dunia dan belasan pasien yang sembuh.