Tulisan Yang Tersimpan

Masih jauh dari kata baik, bukan berarti tidak akan pernah menjadi baik. Entah apa yang mendasari gue buat menulis tentang ini. Tidak setiap hari gue keluar rumah layaknya orang-orang yang punya kesibukan segudang dan membuat mereka bertemu dengan banyak orang dan bermacam-macam watak. Beberapa bulan ini gue mencoba buat menghilang dari peredaran. Bersembunyi dari hiruk pikuk keramaian sekitar. Mencoba melihat lebih dalam lagi, apa yang sudah gue perbuat selama ini. Ditahun ini, ada beberapa publik figur yang terkenal wara-wiri di televisi harus menutup usia. Entah karena sakit, usia yang sudah tua, atau apapun itu. Bukan hanya itu, orang-orang yang cukup gue kenal di kampung halaman gue pun dalam waktu yang berdekatan dikabarkan meninggal dunia.
Kematian memang hal yang pasti dalam hidup ini. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati, begitu sedikit kutipan kitab dalam agama gue.
Kadang, dalam kesendirian itu gue berfikir. Kapan gue mengalami itu? Masih diberi waktu yang lama kah? Atau kapan entahlah. Yang menjadi masalah bukan kapan waktunya, tapi bagaimana cara kita menjemput kematian tersebut. Apakah dalam keadaan bermaksiat, atau sedang melakukan hal yang baik. Yang gue lihat, orang-orang yang telah ditinggalkan orang terkasih dalam hidupnya tidak lama kemudian melanjutkan kembali perjalanannya. Untuk apa berlarut-larut? Bukankah hanya akan menghambat perjalanan si almarhum didunia sana?

Ah benar saja bahwa kematian adalah pengingat buat kita memperbaiki diri. Kematian merupakan alarm bagi kita untuk melihat lagi apa yang sudah diperbuat di dunia fana ini.

Hujan menambah udara dingin malam ini.
Dan pertanyaan itu berkelebat sekali lagi. Akankah hidup gue berakhir dengan baik?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H