Became a Dancer?

full team
Berawal dari lomba Defile ketika Opening Porseni dalam rangka peringatan HUT BRI Life ke-30, kemudian salah satu teman mengajak gue untuk ikut serta menjadi Dancer pembuka acara puncak HUT BRI Life. Entah kenapa gue menjadi salah satu yang terpilih, padahal kalau dilihat dari pengalaman sama sekali gue nggak punya.
But for experience, then I said yes. And she happy.

Latihan 2 minggu sebelum acara membuat fisik gue drop. Emang dasar gue jarang olahraga, sekalinya lompat-lompat, gerak banyak ala-ala dancer membuat badan gue pegel-pegel. H-2 badan gue mulai protes, selain karena pulang malam yang membuat gue masuk angin, eh ditambah gue salah makan yang menyebabkan diare. Aish~
Lengkap sudah. LENGKAP.

Tapi gue tidak bisa meninggalkan apa yang sudah gue mulai, akhirnya gue tetap beraktifitas dan latihan seperti biasa. Dan sampai hari H siangnya gue masih diare. Alhamdulillah tidak mengganggu acara juga sih, hehe.

Oke, sebenarnya gue mau membahas tentang bagaimana rasanya jadi Dancer, haha. Karena nggak ada basic sama sekali, di awal latihan salah satu teman bilang ke gue gini "as ini dance, bukan pencak silat" wkwk saking kakunya 😂

Bagi gue, suksesnya penampilan kita merupakan bonus bagi sebuah proses panjang kita. Kita tidak berharap akan penampilan yang sempurna, tapi usaha terbaik telah kita lakukan. Kebersamaan, saling percaya, disiplin dan banyak hal yang lebih gue rindukan dan membuat gue haru ketika melihat kembali momen-momen yang diabadikan. Percayalah, tepuk tangan penonton lebih dari rasa bahagia akan proses panjang tersebut. And this is unforgettable moment in my life.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H