<\3


Untuk hati yang tersakiti di saat yang seharusnya penuh ruang untuk memaafkan, bukannya kamu sadar bahwa menggantungkan harap kepada manusia adalah kepastian yang menyakitkan?
Kamu sudah tau betul bagaimana manusia bertindak seolah dirinya menjadi orang yang paling di setiap keadaan.

Merasa paling sedih, merasa paling bahagia, merasa paling butuh, merasa paling tidak peduli, merasa paling menginginkan tapi semua rasa itu hanya dramatisir dari setiap keadaan.
Toh pada kenyataannya, orang yang bilang kepadamu bahwa kamu sebuah rumah dan tempat kembali akan melupakan semua ketika keadaan tidak mendukung ucapannya.

Hai, wahai hati yang merasa sesak bahkan tercabik-cabik. Sadarlah bahwa bergantung pada manusia lainnya adalah sebuah usaha perlahan untuk membunuh dirimu sendiri.
Ingat lagi betapa perjuangan untuk sampai di titik ini melewati jalan terjal bahkan semak berduri. Kamu terlalu kuat untuk dikalahkan oleh perasaan semu yang tidak ada ujungnya.
Jangan terlalu naif dan percaya, karena pada dasarnya setiap makhluk mempunyai insting untuk menyelamatkan dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum orang lain.

Tolong, untuk sekali ini kamu harus kuat.


Komentar

  1. Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran yang kau jalani, yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit.

    BalasHapus
  2. sama-sama, sudah sepatutnya sesama manusia saling support bukan :)

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum buk.

    BalasHapus
  4. Gue gak jadi menemui ibumu bukan berarti gue gak gantleman ya, nah elu tau kan ngelamar itu pasti bawa orang tua, gue disitu dilemanya.
    Gue juga gak pengen ngecewain mereka, gue harap lu ngerti posisi gue, tapi ya terserah sih mau nilai gue apa, setidaknya gue sudah punya niatan buat halalin elu tapi mungkin waktu nya aja yg belum tepat, jadi kalau kamu ada niat yg sama tolong permudah jalan ku. 🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

30 Tahun

Kehilangan Diri Sendiri