Baiknya
Beberapa perasaan baiknya disimpan saja.
Ada kalanya memang diri sendiri menjadi satu-satunya tumpuan untuk terus dapat berdiri tegak (tentu saja Tuhan selalu ada).
Beberapa kisah baiknya dikubur dalam-dalam dan hanya dijadikan kenangan.
Ada kalanya memang merahasiakan rasa sedih agar sekitar kita tidak merasa khawatir merupakan jalan keluar.
Pada akhirnya, beberapa kejadian hanya menjadi "baiknya" bukan "seharusnya".
Terlepas ini fiksi atau bukan, semoga aku dan mba selalu punya kekuatan terus berdiri dengan kaki sendiri dan selalu berjalan dengan bijak, mba Aas :")
BalasHapusSemangat yaaaaa!
Finally ke blog ini lagi setelah 7 tahunan silam, ya. Hehe.
Sudah siap di lamar?
BalasHapus