1/365

Halaman pertama di tahun 2022 diisi dengan kegiatan bersantai di rumah. Iya, selain bangunan yang orang lain sebut rumah juga ada keluarga tempat gue kembali setelah sejauh apapun gue pergi.

2021 ternyata bisa dibilang era covid yg lebih berat dibanding tahun sebelumnya 2020.

Tapi, belajar dari 2020 bagaimana tentang “penerimaan” membuat gue lebih siap menghadapi 2021 kemarin. Setidaknya isi kepala gue masih waras dan isi hati masih belajar ilmu ikhlas. Setiap gue merutuki nasib yang tidak sesuai rencana, ada saja yg membisiki gue seperti bilang “lihat semua kejadian dari berbagai sudut pandang.”

Yep, iman gue naik turun dengan intensitas lebih sering dibanding biasanya. Kadang gue terlalu mencintai diri gue sendiri dengan membangga-banggakan bahwa gue sudah sejauh ini walaupun tidak lebih cepat dibanding orang lainnya. Kadang gue terlalu membenci diri gue karena sudah nekat memilih pilihan yg menurut gue lebih baik dari sebelumnya. Sisi positif gue bilang bahwa gue adalah orang-orang pilihan yg berani keluar dari zona nyaman. Sedangkan sisi negatif gue bilang bahwa gue tidak cukup bersyukur sebagai manusia. 

2021, gue melawan diri gue sendiri. Terlalu banyak bisikan di dalam kepala gue sampai gue sering mengambil jeda untuk berhubungan dengan manusia lain seperti seharusnya manusia normal lainnya. Gue sering swich ke kondisi tiba-tiba diam dan menutup diri dari segala bentuk interaksi hanya karena gue butuh waktu untuk menenangkan pikiran dan hati gue yang tawuran sendiri.

Dan ketika gue sampai di tahun 2022 tanpa gangguan mental, membuat gue bersyukur dan ingin berterima kasih kepada diri sendiri. Tidak ada jaminan bahwa 2022 akan lebih baik dari 2021. Tapi setidaknya diri gue jauh lebih kuat dari sebelum-sebelumnya. Gue bisa menakar porsi kapan gue harus maju dan berhenti. Gue bisa memilih mana prioritas hidup gue dan mana hal yang bukan urusan gue. Gue akan lebih dulu mengutamakan kebahagiaan diri gue dibanding orang lain. Gue akan menjaga ekspektasi untuk tidak terlalu tinggi pada apapun dan siapapun.

Yuk bisa yuk, pelan-pelan aja.

Komentar

  1. Assalamualaikum buk 🙏
    Apa kabar kamunya,
    Baik-baik aja kan.?
    Aku pen cerita, ini tentang kita, boleh gak sih kita saling jatuh cinta aja, tanpa harus menyembunyikan perasaan, aku gak minta kamu untuk menyatakan cintamu pada ku seperti apa yg ku kan lakukan pada mu, tapi lebih ke tindakan, seperti memberikan kepercayaanmu kepadaku, dan hanya menempatkan aku dihatimu seperti yg ku lakukan sejauh ini. Setahun aku ditinggal nikah,
    Ibu ku sampe ada beberapa kali ngejodohin aku sama anak temen nya, mau kau mamak lamarkan sih ini, mau kau mamak lamarkan sih itu, dia khawatir aku frustasi 😂 kemarin aku telpon ibuku dan ibu bertanya sesuatu yg tak ku duga, kau man semenjak sih itu nikah (mantan) gak perna lagi mamak denger kau bawak kawan kau (cwe) kau apa ga kepikir buat nikah, ingat juga umur, mamak makin tua, nanti sakit hati kau karna mamak gak perna gendong anak kau (karna dah gak kuat gendong karna dah tua) terus dia ngomong lagi, kau mau gak mamak lamarkan sih ini, anak sih ini, orang sini daerah sini loh, jadi ketawa lah aku, karna aku juga ga pengen ibuku khawatir, jadi ku jawablah ga usah lah mak, aku dah punya calon sendiri kok (ngomongin kamu) terus dia jawab lagi sama mamak ku, kalau Memeng kau suka biar mamak lamarkan kau siapkan aja duitmu, bingung aku mau jawab apa, ku jawab ajalah nantilah Mak, orang dia juga lagi merantau, trus mamakku bilang mana nomer mamaknya nanti kirim sama mamak 😣
    Trus aku alesan udah dululah Mak, aku belum nyuci.
    Ku harap kamu mampu menjawab doa ku, ketikah orang lain punya seratus alasan untuk meninggalkan mu, aku cuma punya 1 alasan untuk memperjuangkan mu "kamu wanita pertama selain keluarga ku yg ku ucap dalam do'a ku".
    Ayo lah, beri sedikit kepercayaan mu pada ku, tidak semua lelaki yg datang hanya untuk memanfaatkan mu dan tidak semua lelaki yg hadir pada mu hanya untuk mempermainkan mu, apakah butuh 1 tahun lagi untuk membuat mu percaya akan keseriusan ku pada mu, baiklah jika kamu butuh itu,
    Ku pastikan 1 tahun kedepan hati ini akan selalu jadi milik mu.
    Salam kangen selalu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H