Pulang Kemana?

Hari ini, gue meredefinisi makna “pulang”. Setelah semalam gue melihat video tentang rumah dan pulang, beberapa jam kemudian (paginya) ada kejadian yang membuat gue merombak definisi pulang di dalam otak gue.

Isi videonya kurang lebih seperti ini;

“Manusia tuh harus belajar dari keong, karena dia punya rumahnya sendiri untuk pulang. Intinya jangan menjadikan orang lain tempat pulang. Misalnya teman tongkrongan adalah tempat pulang gue, bisa jadi beberapa tahun ke depan udah gak bisa nongkrong lg kaya dulu. Atau menjadikan pacar sebagai tempat pulang, bisa jadi nanti putus.”

Intinya ya lebih baik definisi pulang itu lebih dalam lagi, bukan cuma di hubungan yang beberapa saat.

Tapi, pagi ini gue bahkan tidak bisa menyebut kalau “rumah” adalah tempat pulang gue. Gue sadar bahwa tempat pulang terbaik adalah diri sendiri. Bahkan keluarga atau sahabat terdekat pun gak selalu ada buat gue, apalagi mengerti tentang apa yg gue bener-bener rasain.

Ada rasa kecewa? Tentu. Siapa yang sangka bahwa “marasa punya tempat pulang, merasa punya rumah tapi pada kenyataannya rumah tersebut tidak menyambut kita dengan baik.”

Gue tau, setiap manusia punya prioritas. Gue sadar betul akan hal itu. Sehingga, gue semakin mengerti dan meyakini bahwa tempat pulang terbaik sekarang dan seterusnya adalah “diri sendiri.”

Setelah menulis ini, gue melanjutkan lantunan lagu “Runtuh - Feby Putri ft. Fiersa Besari” dari hp gue.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H