Kehilangan Diri Sendiri



Hello 2024, it’s sooooo late rite. I haven't written in a long time, I'm too busy in real life or that's just my excuse? Hehe.

Gila sih, kesibukan yang membuat gue cape bahkan bikin gue gak punya tenaga buat sekedar menulis sesuatu yang dulu adalah sebagai “obat pelepas penat” gue. Yup, gue baru tau setelah dewasa bahwa aslinya gue introvert, sehingga gue lebih nyaman memendam perasaan gue sendiri ketika gue tidak menemukan tempat aman dan nyaman. Gue merasa lega ketika gue menulis tentang apa yang gue rasakan dan pikirkan. Tapiiii, 2 tahun ke belakang setelah gue terjun ke dunia kerja baru yang menguras fisik juga mental ternyata gue gak bisa. Gue merasa bahwa saking sibuk dan capeknya, gue kehilangan diri gue, kehilangan hobi gue, atau bahkan dunia gue, yakni menulis.

Mungkin orang lain akan mengira berlebihan, jika gue menyebut menulis adalah dunia gue. Tapi gue pernah punya mimpi mempunyai buku sendiri kok. Gue selalu merasa “pulang” ketika gue ke perpustakaan, toko buku atau sekedar melihat tumpukan buku di meja gue. Gue juga ingat, betapa gue merasakan “perasaan magis” ketika gue mengunjungi museum Andrea Hirata di Belitung 2018 silam. Dan dulu, gue berani bertaruh bisa membuat puisi lebih cepat dibanding harus menghitung perkalian dasar. 

Beberapa momen saat sendiri, gue coba menelaah kata “dewasa” yang terjadi pada hidup gue. Apakah dewasa artinya menelan semuanya sendirian? Apakah dewasa artinya melupakan mimpi kecil demi realita yang ada? Apakah dewasa seperti ini yang gue mau?

Ditemani Suara Hujan di Youtube, gue coba menelaah kembali dan tenggelam dengan pikiran sendiri.

Komentar

  1. Hmmm... mungkin biar lebih fokus memahami arti "dewasa" bagi diri sendiri, susunan hurufnya bisa diubah jadi "dew aas".

    dew itu embun, aas ya dirimu.

    embun itu jarang ada yang memedulikan, jarang disadari oleh banyak orang, cepat hilang pula.

    embun hanya titik-titik air, bagi manusia atau makhluk besar lainnya, embun itu gak begitu berarti, gak begitu dianggap penting.

    namun, bagi serangga kecil, titik-titik air itu merupakan anugrah yang membuat mereka bisa terus melangsungkan hidup tanpa perlu membahayakan diri mencari sumber air lain.

    yah, mirip-mirip ama ceritamu beberapa waktu ini. kerjaan atau kegiatan yang kamu lakukan nggak begitu berdampak besar bagi orang banyak, tapi bagi mereka yang kamu rawat secara langsung, kamu itu mungkin dianggap anugrah yang membuat mereka merasa sehari lebih hidup.

    yaaaa, menjadi dewasa yang seolah seperti embun, mungkin bukan jalan hidup yang kamu mau, tapi bisa jadi itu jalan yang semesta mau atas dirimu. Tunggu saja ujung jalan seperti apa yang akan dihadiahkan nantinya. moga di ujungnya nggak hanya menyajikan hal yg membuat tersenyum simpul, tapi simpulnya pun sampai terbuka lebar karena nggak begitu terkiranya.

    BalasHapus
  2. Long time no see.

    BalasHapus
  3. Ku tak membenci muu, ku harap kau pun begitu.
    Tak ingin kau jauh, tapi takdir menginginkan kita tuk berpisaaah.
    Genggam tangan ku sayang
    Dekat dengan ku peluk diri ku
    Berdiri tegak didepan aku
    Cium kening ku tuk yg terakhir
    Ku kan menghilang jauh dari mu
    Tak terlihat sehelai rambut pun
    Tapi dimana nanti kau terluka
    Cari akuuuu, ku ada untuk muuuu

    Gomene.
    Maaf kan sikap menyebalkan ku, aku hanya ingin mencari perhatian mu, tapi salah πŸ˜‚
    Maaf aku yg tak pandai menempatkan diri.
    Bukan itu yg ingin ku sampaikan, kamu juga tau aku tak perna berada jauh dari mu, itu juga sudah tak penting lagi, yg penting aku tau kamu baik-baik saja.

    Ada yg bilang gini buk.
    Terlahir miskin itu bukan salah saya, tapi kalau mati miskin itu baru salah saya.
    Hidup itu seperti diperkaos, mau gak mau, enak gak enak, tetap dijalani.
    Ingat tujuan mu kesana ngapain, tau kan filsuf anak rantau, selesaikan misi mu, lalu tinggal negara itu.
    Tapi juga kamu harus ingat, secapek-capek nya kerja, lebih capek lagi nganggur, gak percaya cobain.
    Kamu sabar ya, tinggal 14 x gajian laginya, gak terasakan dah hampir dua tahun kamu disana, masalah pekerjaan yg menguras fisik dan emosi, kamu tau gak kenapa Allah memberi mu pekerjaan itu pada mu bukan pada orang lain, itu cara Allah melatih kita untuk belajar bersabar, gue tau banget lelahnya melayani customer, karna gue juga kerja dibidang pelayanan yg notabenenya kuat complaint, mending kalau customer nya cwe masih bisa dimaklumin, lah kalau cwo yg complain apa gak pengen ngajak gelut πŸ˜‚
    Tapi percaya lah buk, itu juga ilmu bagi kita jika kita ingin mengambil ikhtibar dari itu.
    Contoh ya.
    Kamu bilang capek ni kerja begitu, tapi sekali gajian kamu bisa berangkatkan umroh ibuk mu.
    Lah gue, kerja 1 tahun tanpa makan baru bisa berangkatkan ibuku umroh itu pun cuman mimpi.
    Jadi yg ada itu kita syukuri, yg belum ada jangan terlalu dipikirin, nanti kalau sudah waktunya pasti ada kok, jangan lupa ikhtiar dan doanya.
    Masalah mimpimu yg jadi penulis tapi kini melenceng jauh dari harapan, gue sarani kamu tulis aja disuatu buku saat waktu senjangmu disana, nanti kalau dah pulang tinggal kamu rangkum aja dan jadikan satu buku sementara ini kamu tabung aja duit buat ngecetaknya, kan kamu juga pernah bantu nulis buku berati tau dong teorinya, sekarang kamu persiapin buku apa yg ingin kamu tulis, sementara ini kamu tulis aja apa yg menarik, inget kata pepatah kalau ada kemauan pasti ada jalan.
    Tulis apa aja, nanti kalau dah pulang tinggal kamu pilih tulisan apa yg bagus yg penting dah ada bahan nya tinggal tambahin klosa fiksi atau apalah dari film kek dari buku kek, ya apa aja gitu jangan lupa kata-kata yg bagus juga harus ditulis, jangan mikirin hasilnya, kita manusia diciptakan untuk ikhtiar hasil akhir itu bukan tugas kita, Allah yg menentukan.
    Mumpung kamu masih disana, perjalan juga masih panjang tapi jangan lupa sholat itu wajib tau.
    Masak kita mau bikin skenario tapi sang pemilik skenario gak diajak, ya marah ding 😁
    Ya uda, baik-baik disana ya, jangan banyak fikiran tau, besi rusak karna karatnya, manusia rusak karna pikiran nya.
    Jaga kesehatan, makan yg teratur, itu aja Uda.
    Kalau ada apa² tu cerita, jangan dimakan sendiri, okey.?
    Ketikah mimpimu yg begitu indah tak pernah terwujud, ya sudahlah.
    Saat kau berlari mengejar angan mu dan tak perna sampai, ya sudahlah.
    Apa pun yg terjadi ku kan slalu ada untukmu, jangan lah kau bersedih, course everything gonna be okey πŸ˜‰

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

30 Tahun

Ramadhan 1444H