Semua Akan Lulus Pada Waktunya

Seperti film yang pasti akan ada kata tamat, dan buku yang juga pasti selalu ada halaman terakhir. Begitu pun dengan kuliah.
Yups, H+3 wisuda dan gue masih merasakan euforianya.
Bahagianya gak kelar-kelar meeen. Nggak tau harus bersyukur dengan cara apa dan ketawa selebar apa buat menggambarkan kebahagiaan gue saat ini.

Kalo boleh curhat sedikit, eh banyak juga gapapa ding. Kan blog gue. Haha.
Jadi harusnya gue lulus tahun kemarin. For everyone that asking to me what the tittle that I received.
Amd.Ikom adalah gelar dibelakang nama gue sekarang.

Jadi gini.
Gue lulus Sekolah Menengah Atas tahun 2012. Dan ketika itu gue gagal dua kali masuk PTN melalui jalur undangan maupun tertulis. Emang sih dulu gue terlalu ngotot buat masuk PTN tanpa sadar otak gue yang pas-pasan ini. Heu~
Karena satu dan lain hal, tadinya gue memutuskan buat nggak "maksain" lanjut kuliah tahun itu. Dan dengan ketidaktahuan dan ketidakpunyaan pengalaman, gue stay di Jakarta dan jadi Jobseeker.

Yes. Sebulan di Jakarta dan gue jadi "sampah masyarakat" ahahaha 

Gue memutuskan pulang ke rumah dan menimbang mau nerima tawaran kerja dari temen gue di Karawang.
Tapi setelah beberapa hari dirumah dan hampir deal, kakak gue ngasih kabar kalo gue bisa daftar kuliah tahun 2012 dan ikut belajar bareng angkatan itu. Dengan catatan, gue nggak bisa lulus bareng tahun 2015. Fyi, kampus gue emang cuma sampe D3.

Gue yang dulu amat sangat menginginkan jadi mahasiswa, tanpa fikir panjang langsung mengiyakan tawaran tersebut.

Yang gue tau, gue bisa kuliah dan mengenyam pendidikan lebih tinggi seperti yang gue cita-citakan dari dulu.
Maklum lah, bisa lanjut kuliah di kampung gue hanya bisa dinikmati oleh anak-anak orang kaya yang punya sawah luas. Dan gue bukan terlahir dari keluarga tersebut.

Dan dari awal memutuskan buat kuliah, orang tua gue cuma bisa kasih dukungan doa aja. Yaa walaupun sesekali mereka selalu berusaha buat nambah-nambahin kekurangan biaya kuliah gue juga. I'm blessed have them.

Disaat anak kuliahan lain bisa menikmati jadi mahasiswa "seutuhnya", gue harus jadi "setengah" mahasiswa. Ahelah untung bukan setengah salmon 
Yep, gue kerja part time disalah satu kantor konsultan yang baru dibangun. Namanya juga part time, honor yang diterima juga cuma cukup buat bayar kuliah.

Gue beruntung banget punya kakak yang selalu bisa diandalkan. Sama seperti gue, dia juga harus kerja buat menutupi kebutuhan sehari-hari kita. Gue dan kakak gue bahu membahu buat bertahan hidup dikerasnya Ibukota.

Pernah satu waktu gue hampir putus kuliah terkendala biaya yang berbulan-bulan nunggak dan saat itu gue cuma bisa pasrah.

Keajaiban selalu datang disaat kita nggak punya pertolongan siapa-siapa lagi selain Allah. Dengan segala kebaikan-Nya, akhirnya gue bisa terus lanjut kuliah.

Kerja part time, magang, bolak balik Jakarta-Bandung kerja jadi asisten konsultan acara PON, sampe jadi relawan gue lakuin buat terus survive di Jakarta.

Setelah mata kuliah selesai dan temen sekelas gue sibuk dengan Tugas Akhirnya, gue sibuk nyari kerja kesana kemari. Penolakan seperti gue masih lulusan SMA dan alasan gue pake kerudung pernah gue terima. Tapi gue cuma bisa berusaha dan berdoa. Kadang lelah. Tapi gue nggak mau cuma jadi pecundang dan harus pulang kampung tanpa jadi apa-apa.
Gue yakin kalo Allah masih mau liat kerja keras gue saat itu, apakah usaha dan doa gue sudah maksimal atau belum.

Malah hampir gue kena tipu-tipu ditengah usaha gue.
Dan kesekian kalinya Allah ngasih orang baik yang menyelamatkan gue.

Dan pencarian kerja berakhir sampai tahun lalu gue diterima disalah satu perusahaan besar di Jakarta. Yes, kesabaran itu berbuah manis.

Setelah setahun gue berstatus mahasiswa tapi nggak pernah kuliah, akhirnya bulan Maret lalu gue dapet jadwal bimbingan. Yeay, one step closer.

Hanya butuh waktu kurang lebih tiga bulan buat menyelesaikan Tugas Akhir gue sampai akhirnya 4 Juni lalu gue sidang dan LULUS. Ahey~

Kamis 15 September 2016 gue resmi diwisuda. Cie wisuda cie.

Seperti akun @yeahmahasiswa yang selalu jadi moodboster gue, tweetnya pernah bilang "semua akan lulus pada waktunya".