Rentang Kisah - Gita Savitri Devi


Berawal dari pagi ini dengan niatan pergi ke kampus malah berujung ke acara M&G kak Gita atau yang biasa dikenal @gitasav
Tapi gue bukan bolos ya, ternyata memang belum jadwal perkuliahan. Jadi gue ke kampus cuma buat tanya info ke akademik perihal perkuliahan.
Selesai dari kampus, gue langsung bergegas pergi ke Gramedia Matraman. Gue tau acara ini dari beberapa minggu yang lalu. Sempat agak kecewa karena gue berpikir nggak bisa datang ke acara tersebut. Tapi ternyata Allah baik banget ngasih kesempatan gue buat bisa ketemu langsung setelah sebelumnya selalu bentrok sama kegiatan kantor atau lainnya. Dan tentu sebelum kak Gita pergi ke Jerman lagi buat melanjutkan studinya.
Sekian prolog yang nggak penting tadi 😅

***

Setelah selesai melahap buku pertama kak Gita hanya dalam waktu beberapa jam, gue kenyang tapi seret seperti nggak dikasih minum.
Actually, I'm not one of people can give the review karena bakal ngelantur kesana kemari. Tapi gue cuma mau kasih tanggapan aja setelah baca buku Rentang Kisah. 

Buku Rentang Kisah yang bercerita tentang pengalaman kak Gita sejak masa SMA sampai sekarang memberikan energi dan pemahaman positif lagi dan lagi. Untuk isi cerita cukup berbobot, artinya.. bagi gue sebagai pembaca cukup mendapatkan manfaat melalui hikmah-hikmah yang kak Gita ceritakan. But as a her blog reader, gue malah lebih sreg sama cara penyampaian "Gue-Elu" nya kak Gita. Gue tau mungkin karena pembaca buku lebih luas jadi nggak semua orang nyaman dengan panggilan "Gue-Elu" nya orang Jakarta. Tapi terlepas dari itu, ada banyak kata atau bahkan kalimat yang gue ngerasa ngeganjel dari buku ini. Gue malah semangat pas baca lagi tulisan blog kak Gita yang beberapa dimasukan ke dalam buku. Satu-satunya buku yang gue sreg banget dengan panggilan "Gue-Elu" cuma karyanya bang Raditya Dika. Even though memakai "Gue-Elu" tapi tidak menghilangkan nilai serius pada beberapa cerita (karena sebagian cerita kocak dan pengalaman gila). Tapi di blog-nya kak Gita, gue menemukan kenyamanan yang sama seperti buku-buku bang Raditya Dika. Overall gue suka sih, ceritanya related sama kehidupan gue yang sama-sama nggak suka belajar dan beberapa kisah yang tentang perbedaan jalan hidup seseorang.

Unfortunatelly tadi nggak dapet kesempatan foto berdua, karena kak Gita sakit perlu istirahat dan peserta M&G datang cukup banyak. Jadi buat menghemat waktu panitia mengadakan foto per-grup sesuai nomor urutan.
Gue sih nggak kecewa-kecewa amat. Even ketika pagi gue berpikir kalo gue gak kebagian M&G ya gue tetep jadi fans kak Gita. Gue suka dia sebagai YouTouber dan Blogger. Gue suka dia karena telah membuat konten yang bermanfaat, menebarkan positive vibes dan pemikiran-pemikiran kritis lainnya yang nggak gue dapatkan dari selebgram-selebgram lain. Tulisan dan Konten channel YouTube-nya tentang pentingnya Body Positivity, Tidak sopannya Body Shaming sampai isu-isu kemanusiaan yang kadang gue males cari taunya dan tau dari video beropini-nya kak Gita. Menurut gue, kak Gita ini sebuah terobosan dimana public figure kebanyakan di Indonesia lebih mementingkan income dari video-videonya ketimbang menebarkan manfaat. Aaah I'm so gratefull bisa cipika cipiki macem kawan sama kak Gita 😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H