Kekecewaan Saudara Kita..

Masih lekat kan dalam ingatan kita tentang kebakaran hutan, yang membuat asap tebal di Riau selama kurang lebih sebulan?
Atau kita tidak pernah memikirkan hal tersebut, karena tidak ada sanak saudara yang berada disana?
Ah tidak, ini Indonesia bung.
Indonesia itu satu kesatuan, saling merasakan apa yang saudaranya rasakan. Memiliki kepedulian tinggi, dan jiwa tolong menolong yang luar biasa.
Satu saja daerah dari Indonesia mengalami musibah, pasti semua penduduk negeri tercinta ini akan bereaksi.
Tapi saya sedih, betapa diacuhkannya kabar ini. Kabar tentang kebakaran hutan, dan entah siapa yang harus disalahkan.
Berikut adalah surat yang menyayat hati dan mencubit siapapun yg mempunyai nurani.


SURAT RIAU UNTUK INDONESIA

Dear Yth. Presiden RI bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang sebentar lagi akan habis masa jabatannya. Riau, dari sini bahasa Indonesia berasal, bahasa yang pernah membuat nusantara satu. Titik api di sekitar kami bukanlah simbol kemarahan Allah, tapi simbol keserakahan dan bukti ketidakpedulian negara, bukti kepongahan Jakarta terhadap daerah.
Bapak mau kesini sekarang? Bandara ditutup pak, lagipun tak ada anak sekolah yang menyambut bapak, sekolah diliburkan.
Mau menempuh jalan darat? bahaya pak, asap tebal tidak bagus buat kesehatan bapak dan ibu Ani, lagian juga tidak bagus untuk objek foto instagram. Biarkan saja seperti ini, agar Riau bisa menjadi lahan sawit dan bisa ditanami tanaman industri.
Biarkan saja seperti ini, kami ikhlas mati pelan-pelan karena ISPA, karena ketidakberdayaan kami di daerah.
Kami pasrah, mungkin ini kehendak Allah.

Bagi saudara dan saudari kami di daerah lainnya, kami sangat berterimakasih atas do'a yang selalu kalian panjatkan, mohon maaf karena kiriman asap Riau, kalian jadi terganggu, jika tidak sempat bertatap muka, semoga kita bertemu di Surga nanti.

Berita di TV ONE katanya Pekan baru sudah tidak layak huni lagi karna cuma 5% udara yang bersih yang bisa dihirup, mau ngungsi dari Riau tidak bisa.. tidak ada penerbangan.. tutup semua.. hanya bisa pasrah..

Mohon selalu sertakan doa buat kami di Riau.. Pray for Riau.. Pemerintah pusat tidak peduli pada kami.. Hari ini puncaknya asap, 6 juta rakyat Riau terancam kena kanker paru2.. terutama anak2.. Sepertinya lebih peduli pada pesawat jatuh daripada nasib 6 juta rakyat Riau.. padahal Riau salah satu penyumbang devisa terbesar negara.. Hanya begini nasib kami.. TV dan koran tidak banyak memberitakan.. terlalu sibuk dengan pesawat malaysia yg jatuh.. Biar semakin banyak yg mendoakan.. Hanya doa yg bisa kami harapkan.. sebelum rakyat Riau mati pelan2 di sini..


Sumber:
http://www.sayangi.com/daerah1/read/19882/ini-surat-kekecewaan-korban-asap-riau-kepada-sby

Komentar

  1. Sayang sekali ya, kalau kita kurang peduli terhadap nasib mereka. Padahal bahasa Indonesia—katanya—berasal dari sana.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

30 Tahun

Kehilangan Diri Sendiri