Hal-hal Baik

Pernah gak sih lo ngerasain hal-hal baik terjadi, ketika harapan yang lo inginkan tidak tercapai?

Kalo gue sih pernah. Even, sering malah.

Itu menandakan bahwa, tidak semua hal yang kita harapkan adalah baik buat kita.

Bukti nyata hal baik itu adalah gue yang bekerja sebagai staff administrasi HRD disebuah perusahaan besar di Jakarta.

Tahun lalu adalah tahun dimana gue berkali-kali mengalami penolakan dan berkali-kali ngerasa bahwa tidak berartinya gue hidup. Asik. Berat nih kata-katanya.

Melihat teman yang lain mendapat pekerjaan, otomatis gue juga gak berharap lebih dari itu. Cukup gue dapet kerja juga. Udah itu aja.

Tapi semakin gue mencari, semakin susah gue dapet. Malahan gue nerima pekerjaan gue yang sekarang ketika gue udah pasrahin aja semuanya sama Allah. See? Allah Maha Asyik 

Walaupun tidak mendapat posisi sesuai background pendidikan gue, gue yang waktu itu seperti melihat oase di padang pasir dengan bahagianya jingkrak-jingkrak menerima telepon panggilan kerja dari tim penyaluran kerja di kampus (oke, itu emang gue yang gabisa kalem sih haha).

Beberapa bulan pertama gue menjadi pribadi yang kalem dan pendiam, karna gue tipikal orang yang memeperhatikan keadaan sekitar terlebih dahulu buat mengetahui karakter setiap orang. Daaaan semakin kesini gue keliatan petakilan dan ketahuan betapa menyebalkannya gue. Karena gue sudah merasa nyaman sama teman-teman dikantor gue. Seperti menemukan keluarga kedua ditanah perantauan. Eaaaak. 

Kalo ada yang iseng bertanya berapa pendapatan yang gue terima, mungkin tidak seberapa. At least cukup untuk kebutuhan gue sehari-hari dan biaya gue lanjutin kuliah.

Dari situ gue belajar tentang hidup yang benar-benar hidup. Belajar bagaimana menjadi wanita mandiri di sebuah kota besar dan katanya "kejam". Belajar bahwa hidup bukan hanya bergantung pada orang tua.

Terkadang, memang kekuatan dan kemandirian tumbuh dengan sendirinya dari berbagai cobaan. Dan gue yakin, akan selalu ada hal baik yang Allah kasih buat hamba-Nya jika ia bersabar.