Quarter Life Crisis

Gue kira istilah Quarter Life Crisis sudah diketahui banyak orang, tapi ternyata tidak. Beberapa teman yang gue ajak bicara tentang kegalauan gue di hari ulang tahun ke-25 yang merupakan salah satu tanda Quarter Life Crisis, mereka bertanya balik "apa itu Quarter Life Crisis?".
Sebelum gue jauh membahas apa itu Quarter Life Crisis, berikut pengertian yang gue kutip dari Wikipedia : 

In popular phsycologyquarter-life crisis is a crisis "involving anxiety over the direction and quality of one's life" which is most commonly experienced in a period ranging from a person's twenties up to their mid-thirties (although it can begin as early as 18). It is defined by clinical psychologist Alex Fowke as “a period of insecurity, doubt and disappointment surrounding your career, relationships and financial situation".


Singkatnya, masa-masa krisis yang dialami oleh orang yang berusia 25-an. And today it's my day. 

Merasa bahwa hidup "kok gini-gini aja", pendidikan yang standar, pekerjaan yang hanya cukup untuk menutup kebutuhan sehari-hari, belum punya tabungan yang cukup untuk masa depan, dan yang paling sensitif adalah ketika sadar bahwa "kok gue masih jomblo aja ya hmm".

Ternyata, keresahan-keresahan yang gue alami karena gue sibuk membandingkan kehidupan gue dengan orang lain. Bagaimana tidak? Jaman serba social media seperti sekarang, orang dengan bebas membagikan kisah hidupnya kapanpun dimanapun. Ikut bahagia sih, tapi suka nanya dalam hati "kapan ya giliran gue?". Di usia yang sama seperti gue atau bahkan di bawah gue, sebagian besar teman-teman sekolah gue sudah mencapai goals dalam hidupnya.

Begini siklusnya ~> Kuliah - Kerja - Nikah - Punya Anak

Sedangkan gue disini, masih aja sibuk me-retweet twit galau akun selebtwit dan spam likes pada postingan instagram seorang selebgram (ups, haha). Rasanya tiap pagi ngga ada motivasi kerja, teman makin sedikit karena sebagian besar udah sibuk sama keluarga masing-masing, niatnya olahraga biar life balance tapiiii cuma sebatas niat, merasa kegiatan sehari-hari monoton, ngeluh macet tiap hari, sedih karena BBM dan harga sembako naik and bla bla bla.

Tapi gue disadarkan oleh salah seorang teman, percakapan tadi siang membuka hati dan pikiran gue bahwa "wajar kok kalo gue merasakan krisis di usia sekarang, tapi coba inget-inget lagi ada banyak hal yang bisa disyukuri." Bisa punya pekerjaan yang setidaknya mencukupi, bisa punya kesempatan jalan kesana kemari itu sudah hal yang luar biasa, katanya. Tidak semua orang punya kesempatan seperti gue, menjejaki salah satu kepulauan indah di Indonesia, pergi ke LN hasil dari kerja keras sendiri, membuat buku (walaupun masih dalam buku antologi) dan kesempatan belajar dari acara-acara yang diselenggarakan oleh kantor. Toh hidup bukan tentang siapa cepat dia berhasil. Tapi tentang menjalani hidup sesuai porsinya masing-masing. Gue mesti belajar bersyukur lagi nih :)


Ps ; Ohiya, ada bacaan tentang Quarter Life Crisis yang menarik nih : Rentan mendera usia 25-an, Kenali Quarter Life Crisis & 9 Solusinya

Komentar

  1. BROKER TERPERCAYA
    TRADING ONLINE INDONESIA
    PILIHAN TRADER #1
    - Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
    - Sistem Edukasi Professional
    - Trading di peralatan apa pun
    - Ada banyak alat analisis
    - Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
    - Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
    Yukk!!! Segera bergabung di Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.
    Nikmati payout hingga 80% dan Bonus Depo pertama 10%** T&C Applied dengan minimal depo 50.000,- bebas biaya admin
    Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
    Anda juga dapat bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......

    Kunjungi website kami di www.hashtagoption.com Rasakan pengalaman trading yang luar biasa!!!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H