Sepasang Manusia Batu






Percayalah, tidak ada yang baik-baik saja dari sebuah perpisahan.
Apalagi banyak lagu yang kita dengar berdua saat sepeda motor melaju kencang menuju rumahku.
Kamu, menjadi bagian indah dalam kisahku.
Dan kepergianmu, menjadi bagian menyakitkan dalam hidupku.

Entah tangis pecah keberapa kali ketika aku harus mengakui bahwa hidupku tidak lagi seimbang.
Bagaimana bisa seimbang, kalau bahagiaku saja ada di dalam dirimu.
Bukan berlebihan, tapi begitulah adanya.



Tidak ada waktu yang paling menyenangkan selain saat aku menyiapkan segelas minuman segar kesukaanmu.
Atau saat kita menjadi dua manusia bodoh yang orang lain tidak pernah mengerti apa yang kita bicarakan.

Saat itu, kamu menjadi semangat dalam hari-hariku.
Alasan untuk bangun di setiap pagiku.

Kamu seorang pencerita yang baik, hampir semua perkataanmu selalu kudengar dengan seksama.
Cerita-cerita yang mungkin jika orang lain yang berbicara aku akan mengacuhkannya.

"Batu!" katamu.
Padahal jelas-jelas kita adalah sepasang manusia batu yang tidak dapat dipisahkan.

Kamu, manusia batu yang mencintaiku. Dan aku manusia batu yang mencintaimu.
Tapi ternyata saling mencintai saja tidak cukup. Ada kekuatan yang lebih besar daripada itu.

Semesta tidak memberi jalan.
Selesai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H