2 Bulan Menuju 2023

Waktu cepat berlalu, luka juga sembuh satu persatu. Tapi bukannya hidup memang tentang naik turun ya? Bahagia dan sedih. Hidup juga tentang tinbang menimbang, mana yg kebaikannya lebih besar dan buruknya lebih sedikit. Hidup juga tentang berhenti untuk istirahat, dan kemudian menarik gas untuk kembali bergegas. Pada kenyataannya hidup tidak pernah berhenti. Karena jika sudah berhenti itu namanya, mati.

Bulan ini ada kegelisahan yang kembali membayangi langkah gue. Rasa yang setahun lalu gue rasakan, tentang ketidaktahuan gue di masa depan. Dan harapan-harapan seseorang yang takut gue campakkan. Kadang gue sadar, seringnya tidak. Hmm.

Hidup adalah perkara maju ke depan, bagaimanapun rintangannya ya hadapi saja. Toh ketika bertemu jalan buntu, ada saja jalan memutar bahkan berbelok-belok untuk sampai tujuan. Intinya adalah terus berjalan. 

Gue sadar, tapi seringnya gue tidak sadar. Di akhir bulan Oktober ini gue mencoba memejamkan mata dan berkata lirih pada diri sendiri yang sudah berjuang keras sampai sini.

“Tidak ada salahnya gagal, kan bukan pertama kali. Selama ini lu bisa lewatin ini meski harus sempoyongan memapah diri sendiri. Intinya adalah hasil tidak akan menghianati proses. Kalaupun hasilnya belum sesuai keinginan, berarti prosesnya yang belum maksimal.” 

Komentar

  1. Kamu masih marah ya.?
    Maaf ya karna selalu bikin kamu kesel, aku sayang kamu, aku ga mau kita berantem terus, maafin aku ya 🙂🙏
    Maaf juga karna belum bisa menjadi seperti apa yg kamu mau, jujur aku ga akan mengerti apa mau mu kalau ga kamu bilang, kalau kangen ya katakan kangen, kalau marah ya katakan marah. Jangan langsung pergi tanpa menjelaskan, aku juga tau dampak dari setiap perbuatan, tapi alangkah baiknya di umur kita yg sekarang, kita lebih bisa membicarakan setiap masalah tanpa harus mendiamkan nya berlarut².
    Kamu gak perlu menguji kesetiaan ku dan keseriusan ku, kalau aku bilangnya kamu ya berarti kamu, gak akan ada wanita lain, banyak kesempatan buatku berpaling darimu, tapi tak perna terbesit difikiran ku untuk melakukan itu, karna memang tujuanku ya hanya kamu, jadi gak perlu menguji kesetianku, itu hanya akan membuang waktu mu. Yang perlu kamu khawatir kan itu, kamu mampu gak dengan sikap bucin ku, sikap protec ku.
    Dalam perjalanan percintaan ku, belum perna sekali pun aku meninggalkan mereka, tapi mereka yg tergoda pria lain dan berakhir dengan penyesalan mereka, bahkan ada beberapa diantara mereka yg ingin kembali lagi padaku bahkan setelah mereka menikah, tapi maaf cintaku bukan untuk wanita seperti mereka, bagi ku cukup 1 untuk selamanya, bukan sok suci, tapi hatiku berkata seperti itu, makanya sampai detik ini aku masih memikirkan mu, hingga kamu sendiri berkata pertahankan atau lepaskan.
    Aku tertarik pada mu bukan karna bakat apa yg kamu miliki, karna sejak awal bukan itu yg ku lihat dari mu, terlepas dari bakat apa yg kamu miliki itu hanya ketidak tahuan ku tentang mu, jadi tak perlu lagi menguji kesetiaan ku, saat ini saingan mu ya hanya jam kerja ku, kedepan nya mungkin saingan mu hanya anak², ya kali cemburu sama anak sendiri 😔 kalau perempuan lain kamu ga perlu bersaing, karna gak akan ada.
    Sampe sini paham buk.?
    Aku sudah cerita versi ku, terserah mau percaya atau ga, Allah maha tau. Perlu juga kamu ketahui, aku bercerita tentang wanita dimasa lalu ku, bukan berarti aku masih berhubungan dengan mereka, dikontak watsup ku hanya ada 3 wanita, adik ku, kakak ku, ibu ku, dan di sosmed ku juga tak ada mereka, ada kamu itu pun di blokir semua 😂

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H