Hari Kedua di Bulan Sepuluh

Bulan ke-10 di tahun 2022. September kemarin terasa cepat karena banyak kegiatan yg gue lakukan. Gue kembali beraktifitas dengan rutinitas pekerjaan, sambil sesekali belajar dan pergi bermain ke luar. Bulan September kemarin gue bertemu kembali dengan teman yang sudah gue kenal selama 16tahun. What? 16 tahun. Berarti gue udah tua. Oke skip soal umur. Hmm
Yang harus di-highlight adalah pertemuan gue dengan teman gue di negara yang gak disangka-sangka, yakni Jepang.
6 tahun lalu gue mengantarkan dia ke bandara, melepas dia untuk pergi ke Jepang sebagai perawat. Di akhir percakapan kami, dia berbisik “semoga cepet nyusul ke Jepang ya..”
2018 salah satu teman gue yg lainnya mengajak berlibur ke Jepang di tahun 2019. Karena satu dan lain hal gue mengurungkan niat untuk trip itu dan gagal lah gue bertemu Ayu (teman gue yg gue antar ke bandara). 2020 dia pulang untuk sementara waktu ke Indonesia, tapi karena sedang tingginya kasus Covid, akhirnya gue gagal lagi bertemu Ayu. Di tahun 2021 dia kembali pulang sementara waktu untuk menghadiri acara keluarga, tapi gue pun tidak bisa menemui dia karena jarak dan waktu yg tidak memungkinkan. Dan di tahun 2022, kita akhirnya bertemu. Walaupun harus menunggu jadwal libur yg sama untuk menghabiskan waktu seharian dengan isi percakapan yang tidak putus-putus.
Cepat atau lamanya waktu itu tergantung bagaimana kita menjalani kehidupan itu sendiri. Gue gak pernah nyangka kalau “cepatnya” gue menyusul ke Jepang itu harus menunggu sampai 6 tahun. Dan gue yakin, arti “cepatnya” ini berkaitan dengan “waktu terbaik” menurut Allah. Dulu, di 2014an gue pernah menulis di salah satu Blog Challenge kalau negara yang mau gue kunjungi adalah Jepang. Dan ketika itu gue gak pernah berfikir selain hanya untuk liburan. Dari banyaknya kejadian, kesempatan, doa dan harapan, jatuh bangun yg silih bergantian, datang dan perginya orang, adalah untuk menempatkan gue di titik ini. Mungkin bagi sebagian orang berfikir, kenapa sih di usia segini gue masih sibuk kesana kemari bukannya memikirkan untuk menata keluarga dan contoh-contoh kehidupan yg sama dengan teman seumuran gue? Tapi bagi sebagian lainnya mereka mendukung dan memuji keberanian gue mengambil langkah ini. Kalau terus memikirkan apa yang dikatakan orang, mungkin gue gak akan sampai sini. 
Hari kedua di bulan 10, dan masih banyak hari dan bulan lain yang akan gue lewati di negara ini. Gue hanya ingin menata kembali fokus dan prioritas gue. Seperti seharusnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H