Wohooo, akhirnya kesampean juga mendaki gunung fuji. Setelah 5 tahun gak mendaki gunung, dengan niat dan tekad yang kuat gue memutuskan mendaki fuji musim panas tahun ini. Rencana ini baru gue susun 2bulan yang lalu, yang mana gue mencari beberapa info teman mendaki dan akhirnya gue pergi dengan rombongan berjumlah 19orang dan gue cewe sendiri. Iya, cewe sendiri. Udah biasa kan?! Hmm. Karena jarak tempat tinggal gue ke fuji lumayan jauh, hal pertama yang gue siapkan adalah memesan tiket bus untuk transportasi PP. Berikut biaya yg gue keluarkan : Bus : ¥9.900 x 2 = ¥19.800 Bus Shinjuku - Fujiyoshida : ¥3.800 x 2 = ¥7.600 Registrasi Fuji jalur Fujiyoshida : ¥2.800 Oke, lanjut cerita perjalanan mendaki. Jadiii, mendaki fuji itu gak dari awal banget. Seperti gunung di Indonesia ada beberapa jalur, dan rombongan gue memilih jalur Yoshida. Yang mana itu merupakan pos kelima. Dan untuk mencapai puncak rata-rata 6jam waktu perjalanan. Disinilah drama pendakian dimulai. Gue harap ini tida...
Kalau kangen, chat.
BalasHapusEmang boleh
Hixhix
Emang boleh
Hixhix π
Denting yg berbunyi dari dinding kamar ku
sadarkan kan diriku dari lamunan panjang t
terasa malam kini semakin larut
Ku masih terjaga
Sayang kau dimana aku ingin bersama
Aku butuh semua untuk tepukan rindu
Apakah kau disana merasa yg sama
Seperti dinginku dimalam ini
Rintik gerimis mengundang kekasih dimalam ini
Kita menari dalam rindu yg indah
Sepi ku rasa hatiku saat ini oh sayang ku
Jika kau disini aku tenang
Jika kau disini aku tenang.
Apa kabarmu hari ini.?
Lelah ya.?
Sedikit lagi kok buk, sabar ya.
Tapi kalau kamu masih mau ngabdi sama orang tuamu, gapapa kok buk sampe umur kamu 35 pun aku siap nunggu kamu
Kangen buuuk π
BalasHapusKamu kenapa sih marah muluh, heran deh ah, kangen tau.π
Aku ga tau rencana kamu ke depan nya apa, tapi kalau aku pribadi ya pen nya ntar setelah nikah pen buka usaha kecil² gitu, biar waktunya sholatnya lebih fleksibel gak harus mikir gak enakan Ama temen kerja, Uda capek kali rasanya kerja ikut telunjuk orang. π
Aku sih pen nya jualan kayak batagor atau apalah gitu, kira² kamu ngedukung gak ya kalau aku jualannya begituan.
Ntah lah buk, pengen gitu ada yg ngedukung, ngasih suport, capek bet hidup sendiri, bener kan buk.?
Kamu apa kabar, kamu baik² aja kan disana.?
Lama kita gak ngobrol, rindu juga pen liat kamu, tapi kamu gitu sih, setahun belakangan ini aku ngeliat kamu banyak berubah, rindu saat² pertama mengenal kamu dengan wajah polos tapi anggun, memang selang Sekar ang tampak lebih segar tapi aku tidak menemukan kedamaian disitu, seolah secara tidak langsung kamu berkata "ini loh aku" aku tidak mempermasalahkan apa yg kamu pakai untuk dirimu, toh itu kamu beli dengan uangmu, hanya saja aku tak melihat kelembutan yg terbalut didirimu, aku rindu kelembutan mu.
Baik² ya disana