Entahlah..


Menurut prakiraan cuaca, Jakarta seharian akan diguyur hujan. Aku tidak keberatan sama sekali, malah yang ada aku senang. Karena jas hujan yang sudah kubeli terpakai juga. Hehe.
Begitulah seharusnya hidup. Tidak perlu ribet dan berpikir macam-macam. Kita hanya perlu melihat dengan cara pandang yang lain. Dengan begitu tidak ada masalah untuk terus berjalan kedepan.
Aku nekat pergi ke kantor menggunakan motor karena jika dengan angkutan umum sangat membuang waktuku. Bukan hanya dua kali lipat, bahkan berkali-kali lipat dari waktu tempuh sebenarnya. Dan aku tidak sesabar itu untuk menikmati perjalanan panjang dengan angkutan umum. Terlebih, pasti ada beberapa daerah banjir sampai proyek pembangunan fly over yang menyebabkan kemacetan.
Biarlah aku sedikit basah dan berkejar-kejaran dengan motor lain sambil sesekali terkena cipratan genangan air, asal aku bisa sampai lebih cepat.
Sekarang sudah waktunya jam makan siang dan aku masih berada dimeja kerjaku. Cuaca seperti ini membuatku malas untuk pergi kemana-mana. Setelah mengerjakan pekerjaanku dan menunggu tugas yang lainnya, aku mengisi waktu luangku dengan membaca buku yang kubawa dari rumah. Sesekali aku menatap keluar kaca tebal dari lantai 20 tempatku bekerja. Awan hitam semakin pekat menutupi langit Jakarta, dengan hujan yang tidak terlalu besar.
Entah apa yang kupikirkan ketika aku melihat mendung diluar dari tempatku. Aku yakin sedang memikirkan beberapa hal, tapi aku tidak tau hal apa yang sedang kupikirkan.
Akhir-akhir ini aku merasa bahagia tapi kadang juga bersedih. Aku merasa untuk terus bersabar dengan kehidupan yang sedang kujalani, kadang aku ingin berhenti saja dan mencari jalan lain. Aku ingin tetap berdiri ditempatku namun kadang aku ingin lari sekencang-kencangnya mencari tempat baru. Kadang aku ingin sendiri namun juga bosan dan ingin pergi ketempat yang ramai. Aku tidak tau bagaimana menjelaskan itu semua. Entah aku yang terlalu bebal untuk memahami keinginanku sendiri atau memang Tuhan membuatnya terlalu rumit. Entahlah.

Komentar

  1. mungkin Tuhan menciptakan kerumitan itu dalam pikiran agar tiap bagian otak bisa dimanfaatkan dan terus aktif hingga tua. ah, entahlah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H