Renungan Selama Perjalanan



10.10 pm dan gue sedang dalam perjalanan ke Kota kelahiran Desy Ratnasari. Gue bukan mau ketemu teh Desy, bukan.
Tapi ada urusan kerjaan besok sampe lusa.
Dan selalu ada banyak hal yang terlintas dalam pikiran ketika sedang dalam perjalanan.
Akhir-akhir ini, selain media sosial gue yang mulai sepi update. Gue juga mulai tidak memperdulikan kehidupan orang lain a.k.a nyinyirin yang kaya sekarang orang-orang jadiin hobi.
Berawal dari kesukaan gue menyimak salah satu YouTuber dan Selebgram Indonesia yang tinggal di Jerman. Dia salah satu panutanque (kekinian ngets wq) yang membuat gue berpikir positif (entah tentang body positivity atau kehidupan sehari-hari lainnya), dan menerapkan prinsip orang Jerman yang nggak suka ikut campur urusan orang yang tidak berfaedah. Maksudnya, di Jerman sana orang-orang tuh gak kepo-an, mereka akan cuek dengan hal-hal yang terjadi di jalanan tapi mereka akan dengan cepat membantu orang lain jika butuh bantuan. Melalui dia, pikiran gue lebih terbuka gitu. Atleast walaupun gue gak tinggal di negara modern seperti Jerman, ya otak gue bisa modern gitu.
Social media sekarang tuh isinya makin banyak macemnya, bukan cuma media yang menghubungkan satu orang ke orang lain atau posting foto-foto terbaik yang memperindah feeds. Tapi juga bisa membuat kericuhan satu dengan yang lain. Eh bener gak sih?
Dari situ, gue mulai mem-filter following gue. Gue meng-unfollow akun-akun yang menurut gue -yang gue liat ataupun nggak-, nggak berpengaruh apa-apa dihidup gue. Ya walopun di explore masih suka muncul postingan akun-akun gosip atau apalah gak jelas. Tapi ya itu tadi, gue cuma sekilas melihat aja.
Gue paling suka atau bahkan sampe berjam-jam gitu liat postingan tentang Kate Middleton atau Sneakers gitu wqwq parah sih.
Selain hati, gue mulai menutup diri dari berita-berita yang ke arah gosip gitu sih. Kalopun ada berita yang udah terbukti fakta paling komentar gue dalam hati "ya ampuun, atau ooh.. kalo gatau eh siapa dah oh yang ini."
Serius. Sejak pulang liburan sehabis lebaran, tv di kosan gue nggak pernah dinyalain (selain hemat listrik, acara tv sekarang juga gak ada yg banyak faedah. Ini menurut gue ya, kalo beda pendapat juga ndak papa I like myself. Lah?)
Dan gue dulu adalah orang yang update berita artis atau masih ngikutin politik gitu.
Tapi sekarang boro-boro. Liat headline yang udah kek kaget-kaget gitu udah males bacanya. Haha.
Intinya itu sih, di kehidupan gue yang nggak mulus-mulus aja ini membuat gue fokus sama perbaikan-perbaikan diri yang bikin gue nggak sempet buat mikirin hal-hal nggak berfaedah (udah berapa kali gue nyebut kata faedah?). Walopun dalem hati masih sering bertanya-tanya atau "nggak suka" sama postingan yang menurut gue nggak baik buat diposting (kek akun aw aw gitu deh yang temen-temen gue pun follow doi hmm). Tapi ya itu tadi, cukup dalem hati dan nggak sampe ikutan nge-judge di kolom komentarnya. Menurut gue ya wasting time aja. Toh hidup gue juga nggak bahagia terus, dan gue juga bukan manusia sempurna yang tau segalanya. Gue berpikir, ya itu pilihan dia. Dia kaya gitu punya alasan. Gue begini juga punya alasan. Everyone has a reason for doing something.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H