Pesta Demokrasi 5 Tahunan



Kabar gembira untuk kita semua..!!
Kulit manggis kini ada ekstraknya #eh #abaikan
Kabar gembira, akhirnya 9 Juli dateng jugaaaaa wohoo.. 
Bagi yang udah sibuk kampanye sana-sini, berkoar-koar lewat sosmed ini-itu.. Mungkin ini adalah sebuah hari penentuan, dimana harapan dan cita-cita akan ditentukan oleh presiden terpilih nanti. isn't it?
Seperti postingan-postingan gue sebelumnya, gue adalah salah satu warga negara Indonesia yang punya hak pilih beserta tanggung jawab terhadap apa yang gue pilih. it must!
Gue berusaha bersikap netral dalam setiap postingan gue karena gue nggak mau menjadi pihak provokator apalagi penebar fitnah. Although i know, mungkin itu cara mereka buat ngebela jagoan mereka atau mengajak orang lain buat milih capres pilihan mereka. 
But so far, gue lebih setuju sama pernyataan bang Tere Liye tentang pilpres ini. 
Terakhir postingan isinya begini :

Saya banyak menerima pertanyaan ini di inbox, kolom komen, dsbgnya: "Besok-besok pas pilpres Bang Tere milih siapa?"

Maka baiklah, malam ini akan saya jawab di page ini. Tetapi pertama2, ijinkan saya bertanya balik sebelum menjawab: kalian yang bertanya sebenarnya "mau tahu aja" atau "mau tahu banget"?

Kalau hanya "mau tahu aja", adik2 sekalian, ada banyak hal lebih penting dan mendesak untuk ditanyakan dibanding pilihan saya tentang pilpres besok. Kalau levelnya cuma "mau tahu aja", kalian tahu atau tidak tahu, cuma mau tahu aja, kan?

Nah, kalau "mau tahu banget", maka jawaban saya: itu bukan urusan siapapun saya besok milih siapa. Buat apa? Kalau saya bilang saya memilih siapa, lantas besok lusa ternyata pilihan itu buruk bagi banyak orang, itu jadi tanggung jawab saya, karena boleh jadi ada yang ikutan. Kecuali kalau saya pernah menginap minimal tiga hari di rumah para capres itu, bisalah saya PD ngasih rekomendasi. Kalau cuma berdasarkan kabar "katanya", "katanya" dan "katanya", saya tidak akan mencemplungkan diri saya hanya sekadar menurutkan emosi sesaat.

Saya akan memilih dan tidak penting orang lain tahu.

Semoga kita semua tidak termasuk golongan yang dituliskan Kahlil Gibran: "Kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya dengan terompet kehormatan, namun melepasnya dengan cacian, hanya untuk menyambut penguasa baru lain dengan terompet lagi."

*Tere Liye


I'm confess there's some posts about my choice has shared on facebook. Tidak mengurangi sedikitpun rasa hormat gue terhadap capres-cawapres lawan pastinya.
Actually I'm exhausted, you know. Very exhausted.. Lelah baca postingan yang menggebu-gebu nuduh pihak ini pihak itu and d'ble and d'ble.
Hmft, mungkin pemilu LUBER JURDIL udah nggak berlaku buat beberapa orang (sebagian besar malah), atau mungkin lebih tepatnya lupa sama asas demokrasi ini? iya lah, itu kan pelajaran jaman SMP. Nah anak SMP yang lagi anget-anget dapet materi belum punya hak pilih haha #ngaco #abaikan
Tadi malem gue nanggepin komentar temen-temen SMA gue di grup fb. Mereka (para lelaki itu) berpegang teguh sama pilihannya masing-masing, automatically gue memoderatori debat pendukung capres dadakan tersebut -_-
Watak sama-sama keras, pendirian sama-sama kuat, debat pun diakhiri dengan hasil fifty-fifty (true reason sih gara-gara cape ngetik wkwk). Sebagai moderator gue dituntut buat netral dan tidak mengompor-ngompori pihak satu dan lainnya #tsaah
Conclusion-nya sih semua pihak ataupun dari gue akan berjiwa besar menerima kekalahan dan menerima siapapun presiden yang akan terpilih. Toh keinginan dan cita-cita kita semua rakyat Indonesia sama, Indonesia menjadi lebih baik. right? Indonesia Bangkit or Indonesia Hebat.
Terlepas dari isu HAM Prabowo ataupun isu Komunis Jokowi. Dimata awam kaya gue, mereka semua orang-orang baik, orang-orang yang dipercaya buat memimpin Indonesia dan nggak semua orang diberi kepercayaan besar seperti itu. As I know, basically semua orang diciptakan Allah memiliki hati nurani. Moreover I'm not GOD Yang Maha Tau. Cuma Allah kok yang tau segalanya, past-present-future. 
Terus aku kudu piye? Peran kita cuma buat berkampanye positif, dateng ke TPS terus nyoblos deh. So simple. 
Jangan kotori mulut, pendengaran apalagi hati kita.. Ya Allah jangan :(
Percaya deh bahwa Allah yang memegang kendali semuanya. Allah Maha Besar, Indonesia ini terlalu kecil di hadapan Allah. Kalo Allah mau, dalam sekali kedipan mata semua masalah bangsa ini selesai kok. Tapi kenapa dibiarkan berlarut-larut? Allah ngeliat kalo kita masih leha-leha, belum maksimal. Sebagus apapun Presiden kelak, kalo rakyatnya gini-gini aja yak Indonesia bakal gitu-gitu aja #sokbijak
Intinya sih pilih siapapun yang punya sifat seperti Rasulullah, Shidiq-Tabligh-Amanah-Fatonah. At least yang paling mendekati laaah..
Yang terpenting kita harus mengawali semuanya dengan baik jika memang kita pengen akhir yang baik.
Kalo ngomongin yang terbaik, gue langsung inget Allah pernah berfirman :

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
Al-Baqarah 216

Nah, gitu deh kalo menurut gue tentang pesta demokrasi 5tahunan. Pesen gue sih jangan golput gunakan hak pilih kita sebaik mungkin. Oiya by the way about golput, katanya MUI mengeluarkan fatwa kalo Golput itu HARAM ("._.)
Aishh. Terlepas dari halal haram sih yaa bagi gue rugi juga. Karena takutnya surat suara yang nggak kita manfaatin malah dipake yang nggak-nggak (nggak mau kaaaan). Dan ngerinya lagi, suara kita hari ini menentukan 5tahun masa depan Indonesia mennnn.. kaya sistem UN dulu, hih.



Bisa cek disini tanggapan tentang masyarakat yang SAY NO GOLPUT :)
Warga Tolak Golput - @detik_tv (ada guenya tuh hehe)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H