Pilih Siapa, Prabowo Atau Jokowi?

Catatan Mata Najwa Eps. Pilih Siapa, Prabowo atau Jokowi?

Pesta Demokrasi 5 tahunan, menyodorkan iklim pertarungan
Ada yang bertahun-tahun kampanye lewat iklan, ada yang dari hari ke hari sibuk blusukan
Kandidat memang hanya dua, membelah opini menjadi tampak sederhana
Antara sini dan sana, antara kami dan mereka, antara nomor satu atau nomor dua
Satu sama lain saling menyerang, semua mengaku ikut diserang
Fitnah dan kebohongan jadi hal biasa, tak peduli dosa apalagi etika
Fakta dan fiksi dicampur dan diaduk, tak ada yang mau lempar handuk
Kalimat dan janji indah terus digelontorkan, karena jumlah suara menjadi pertaruhan
Rakyat pula yang akhirnya menentukan, kandidat mana yang merengkuh kekuasaan
Silakan pilih yang bisa dipercaya, carilah yang paling sedikit punya cela

Semakin deket sama pilpres, kampanye semakin gencar diadakan. Lagi-lagi gue mesti ngomongin tentang pilpres nih, bukan mau sotoy dan berlagak jadi pakar politik atau pengamat politik. Sama sekali bukan. Da aku mah apa atuh :3

Gue hanya rakyat biasa seperti yang lainnya, punya hak pilih dan tanggung jawab atas pilihan gue. Dan lagi-lagi gue ngerasa pathetic sama kampanye pilpres tahun ini. Entah karena gue tahun-tahun sebelumnya nggak ngikutin banget, atau emang beneran tahun ini yang proses kampanye-nya beneran kaya perang saudara -_-
Gimana gue nggak sedih dan prihatin coba.. kalo sesama temen, saudara, keluarga, sanak famili terpecah belah cuma gara-gara beda pilihan capres (does it logic?). Bukan cuma hal itu yang bikin gue geleng-geleng kepala dan elus dada, terlebih karena nggak berentinya black campaign maupun negative campaign di social media yang bisa dibilang ini "hey, bulan Ramadhan loh.. RAMADHAN WOY" ~> (bulan penuh ampunan, bulan yang dimana setiap berbuat amal kebaikan akan dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal) dan ternyata masiiiiiiih ada aja orang yang membuat JARPENDOS (jari penuh dosa).
Oke, mungkin nggak semua orang pernah baca postingan gue yang ini ~> stop black campaign dan jarpendos (yaiyalah giling, emang gue artis semua orang bacain postingan gue. hih)
Gue cuma mau ngingetin, bahwa apa yang sebenarnya terjadi, siapa yang benar-benar jujur dan baik hati, partai mana yang bener-bener bersih dari korupsi, itu nggak cukup dengan percaya sama apa yang kita lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita baca.
Logikanya kan gini, kita ini siapa? Tuhan-kah yang Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui? dari capres pilihan kita, kita ini udah kenal berapa lama? kenal sedeket apa? udah pernah bertatap muka berapa kali? pernah ngobrol sambil ngopi-ngopi santai? dan ribuan pertanyaan lainnya yang membuktikan bahwa lu bisa dengan PD-nya bela jagoan lu dan nyebar isu tentang capres lawan.
Wake up dear, be smart..
Kalo punya jagoan sendiri.. yaudah kampanye baik-baik kan bisa. Caranya? cara paling gampang ya lewat socmed itu, tapi nyebarinnya berita tentang jagoan kita aja (alasan kenapa kita harus pilih dia, paparin visi-misinya, jelasin prestasi dan rekam jejaknya). Tanpa harus ada kata-kata menyindir lawan apalagi dibumbui isu begini begitu.

Dalam postingan gue waktu itu ada contoh kasus :
Misalnya gini deh.. elu pendukung capres nomor 1. Selama kampanye lu bilang blablabla tentang rival capres idaman lu. Pokoknya penuh kebencian dan anti aja gitu sama capres lawan. Terus malah yang menang capres nomor 2. Apa iya lu buru-buru mencopot kewarganegaraan Indonesia dan pindah ke negara lain? Gue yakin banget lu nggak bakal ngelakuin hal se-ekstrem itu deh :D (rempong juga kali yes)
Begitu juga sebaliknya, kalo lu sebagai pendukung capres nomor 2 dan yang menang malah nomor 1. Apa iya lu bakal ngajak balap kuda atau adu tembak? Da nggak bakal kaya gitu gue rasa..

Itu hal yang paling masuk akal yang bikin gue nge-rem diri gue buat nyebarin berita buruk tentang capres lawan. Kalo mau nyebarin berita yang enggak-enggak gue mikir lagi, gimana kalo suatu saat malah dia yang jadi presidennya? gue nggak bakal bodoh lah demo sendirian karena nggak setuju -_-
Dan kalo kerja capres lawan terbukti nyata dan memajukan Indonesia? lah malu sendiri kan jadinya wk~
Jadi, stop deh black campaign dan jadi oknum yang bisanya cuma memperkeruh suasana.
Allah nggak tidur kok, Allah Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Allah pasti punya rencana yang lebih baik dari rencana kita, kita cuma mesti belajar buat berbaik sangka aja sama Allah. Sesederhana itu.



Komentar

  1. Yg bikin saya kecewa, media massa yg harusnya obyektif dan cover both sides dlm menyampaikan fakta.. udah berubah total ngga beda sama media infotainment. :( bikin suasana makin keruh dan panas saja..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaps betul setuju banget, yang punya kepentingan politik saling menjatuhkan satu sama lain..

      Hapus
  2. kalo saya memilih untuk tidak memilih! hahahaa
    visitback yaa, kalo berkenan follback blog saya jg :p desrezaarief.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahaha ide bagus tuh, kebetulan saya anak rantau jadi kalo males pulang terpaksa jadi golongan putih lagi :D
      makasih sudah visit.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H