Melepaskan



Melepaskan seseorang demi untuk mewujudkan sesuatu bukanlah kesalahan. Terlebih dia adalah orang yang kamu anggap istimewa dalam hidupmu. Tidak selamanya kamu selalu berdiri berdampingan bersamanya. Ada kalanya kamu berpisah, melepaskan sejenak genggaman tangannya, memberikan pelukan perpisahan padanya. 
Melepaskan seseorang bukanlah perkara mudah. Terlebih dia yang menemani hari-harimu selama ini. Menjadi bahu tempatmu bersandar, berbagi cerita sambil tertawa lepas dan melupakan kepenatan sejenak bersamanya.
Ini bukan soal tega atau tidak tega. Jahat atau tidak. Ditinggalkan atau meniggalkan. Tapi demi sebuah alasan yang sebenarnya untuk kepentingan berdua.
Saat-saat bersamanya adalah hal yang tidak pernah terasa membosankan. Ingin bertemu lagi dan lagi setiap harinya. Terlepas membicarakan topik penting atau hanya sekedar saling berdiam dengan aktivitas masing-masing. Itu sudah cukup.
Berat, memang. 
Sedih, sudah pasti. 
Bukan soal sebentar atau lama. Tapi perasaan rindu pasti perlahan-lahan akan menikammu dalam kenangan bersamanya. Setiap lagu yang kamu putar akan terasa sangat menyedihkan. Bukan karena lagu itu bercerita tentang sakit hati atau semacamnya. Tapi karena lagu itu yang kamu perdengarkan berdua dengannya. Itu lebih dari cukup untuk dapat membuatmu menangis membayangkan wajahnya.
Setiap kegiatan yang pernah kamu lakukan bersamanya menjadi momen yang membuatmu seketika menjadi hilang arah. Membayangkan dia ada disampingmu seperti saat menonton film dan segala kegiatan lainnya. Kamu terhenti dengan tatapan kosong. Bibir bergetar dan sepasang mata mulai memanas menahan air mata yang memaksa keluar.
Senyum. Perlahan-lahan kamu akan tersenyum tanpa kehadirannya. Tapi hanya sekedar di wajahmu. Kamu akan memaksa tersenyum hanya agar orang-orang tak menanyakan kabarmu setelah kepergiannya. Setiap ada yang menanyakan hubunganmu dengan dia rasanya tak perlu dijelaskan dengan panjang lebar. Kamu akan merasa lelah menahan rindu, ditambah dengan pertanyaan orang-orang yang mengingatkanmu kepadanya. 
Hari-hari tanpanya memang akan sedikit aneh. Tapi percayalah, keputusan mengejar sesuatu itu adalah demi kamu. Jangan ragukan dia hanya karena alasan jarak. Berikan dukungan lewat pesan singkatmu dan selipkan namanya disetiap doamu.
Minta Tuhan agar dia selalu dalam lindungan-Nya, agar dia dapat menyelesaikan secepat mungkin tujuannya, agar dia dapat segera menjemputmu untuk bersamanya, agar dia kuat mengesampingkanmu sementara sebagai prioritasnya, agar dia baik-baik saja dan mengingat apa tujuannya disana kalau bukan kamu. Iya kamu. :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H