H+1 Lebaran 2022

Sama persis seperti lebaran-lebaran sebelumnya, keesokan hari setelah lebaran adalah hari nyuci sedunia. Dan hari makan apapun terutama ngerujak atau makan bakso di siang hari. Gue tumbuh dari keluarga yang tinggalnya tidak terlalu berjauhan dengan saudara lainnya. Di sisi lain membuat gue tidak perlu kesana kemari sibuk berlebaran, walaupun dari dulu pengen banget ngerasain namanya mudik bareng keluarga. Sekalinya jadi anak rantau 9 tahun di Jakarta, mudik pun cuma berdua dengan kakak gue menggunakan sepeda motor.
Daripada memikirkan hal yang tidak pasti tentang hidup, rasanya Allah kasih waktu buat gue menikmati setiap momen kecil bareng keluarga yang tidak bisa dirasakan oleh beberapa orang lain. Gue tidak memikirkan pergi berlibur ke tempat wisata atau apapun, karena hanya dengan membayangkannya saja gue sudah malas bermacet-macet ria. Jiwa mageran gue semakin kesini semakin akut deh kayaknya. Gue ngga akan melakukan sesuatu kalau itu ngga ada manfaatnya. Ngga ada pengaruhnya untuk keberlangsungan hidup gue. Dan pergi wisata bareng keluarga adalah hal yang tidak cocok dengan gue. Hal paling mewah bareng keluarga adalah makan enak baik di rumah, atau di sawah. Karena setiap momen berwisata bareng keluarga menurut gue menguras tenaga dan emosi. Pasti ada aja yang salah. Ada aja yang ngga sesuai rencana dan lainnya. Mungkin gue aja kali ya yang aneh. Atau ada orang yang senasib kaya gue? Tos dulu kalo ada 👋
Perasaan gelisah gue berangsur membaik. Dan memamg gue mencoba terus untuk tidak memikirkan hal-hal yang membuat gue gelisah, khawatir, sedih atau apapun. Sekeras itu gue mengalihkan pikiran negatif gue pada momen-momen menyenangkan bareng keluarga. Semoga ada kabar baik dari niat baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H