Rindu Itu Mungkin Sama
Rindu itu mungkin sama. Hanya saja, sikap kita yang membuatnya berbeda. Aku mengabarimu setiap saat, menanyakan kabarmu disana, menanyakan apa saja kegiatan yang kau lakukan dan sebagainya dan sebagainya. Tapi kamu, mengirim pesan pendek saja hanya bila aku yang lebih dulu memulainya. Menelepon sesekali, itupun aku yang meminta. Kamu menganggap bahwa hubungan kita akan baik-baik saja walau hanya sesekali menyapa. Sedangkan aku mengeluarkan seluruh effort untuk sebisa mungkin menjaga komunikasi denganmu setiap waktu. Takut, bila ada seseorang yang berada dekat dengan lingkaranmu. Dan itu bukan aku. Rindu itu mungkin sama. Menari-nari dalam hati kita yang beberapa waktu terakhir lebih banyak berdiam diri dan menyendiri. Mengingat momen-momen kebersamaan kita yang biasa saja namun istimewa. Kau berhasil membawa sebagian kebahagiaanku bersamamu. Sehingga ketika aku disini mencoba pergi ke tempat yang menyenangkan, rasanya tidak pernah lengkap karena ketiadaanmu. Bagaimana...