1 Ramadan 1443/2022

Hari pertama menjalankan ibadah puasa (buat yang ikut pemerintah melalui hasil sidang isbat), dan puji syukur masih diberi nikmat kebersamaan dengan keluarga di rumah.

Meski berkali-kali mengeluh tentang hidup yg masih begini-begini saja, selalu ada alasan kenapa gue harus tetap bersyukur. Masih bisa puasa bareng keluarga, masih bisa buka dengan es campur buatan mama, masih bisa bersantai menjalankan ibadah puasa sehingga terasa “tidak ada tantangan berat selama puasa”. Dan masih banyaaaaak lagi yg bisa gue syukuri.

Beberapa hari terakhir gue mencoba “lagi” belajar apa itu ikhlas. Caranya? Gue meminta itu sama Yang Maha Membolak-balikkan hati. Tiap inget sesuatu yang bikin gue sedih, galau, dan perasaan buruk lainnya, gue langsung cepet-cepet buat istigfar. Cuma itu yg bisa gue lakukan. Di setiap kesempatan gue juga nggak berhenti buat minta dipanjangkan lagi sabarnya, dilapangkan lagi dadanya, untuk semua ketentuan dan takdir-Nya. Seperti yang pernah gue dengar bahwa alasan orang diuji terus-menerus adalah untuk menebus dosa yang telah dilakukan selama ini. Misalkan ; dosa kita seluas negara Indonesia, dan ibadah kita cuma baru sepulau jawa. Nah ujian itu diberi terus-terusan untuk kita bertaubat sampai bisa memenuhi negara Indonesia. Begitulah kira-kira perumpaannya. Semoga sabar dan ikhlas gue (meskipun masih dalam proses belajar) bisa menebus dosa-dosa yang telah gue lakukan selama ini.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona 11-12-13

Ramadhan 1444H